infomjlk.id — Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 2025 menjadi momen spesial, jatuh pada hari Jumat, 5 September 2025. Tanggal ini bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1447 H. Penetapan ini, yang juga menjadi hari libur nasional, membuat umat Islam di Indonesia dapat merayakannya bersamaan dengan libur panjang akhir pekan. Meskipun ada perbedaan penetapan tanggal oleh Muhammadiyah, yakni Kamis, 4 September, semangat perayaan tetap sama, yaitu mengenang kelahiran Nabi yang menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.
Kelahiran manusia penuh berkah
Nabi Muhammad SAW yang lahir pada Tahun Gajah, sekitar 570 Masehi, dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum beliau lahir, sementara sang ibu, Aminah, menyusul ketika beliau berusia enam tahun. Kehadiran beliau ke dunia, yang digambarkan penuh ketenangan dan keberkahan, menjadi awal dari cahaya Islam yang kelak menerangi dunia. Kelahiran ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga pengingat bahwa beliau, yang hadir dalam keterbatasan, dipersiapkan Allah SWT untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.
Sejarah Panjang di Balik Perayaan Maulid
Perayaan Maulid Nabi tidak langsung ada sejak awal Islam. Sejarah mencatat bahwa peringatan ini muncul dan berkembang seiring waktu. Beberapa teori menyebutkan bahwa perayaan ini pertama kali diinisiasi oleh Dinasti Fathimiyah di Mesir pada abad ke-4 hingga ke-6 Hijriyah. Ada juga pandangan yang menyebutkan perayaan ini mulai dikenal pada masa Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri di Irak, yang mengisinya dengan doa, pengajian, dan sedekah. Teori lain mengaitkannya dengan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang menggunakan Maulid untuk membangkitkan semangat jihad kaum Muslimin dalam Perang Salib. Berbagai pandangan ini menunjukkan bahwa perayaan Maulid memiliki akar sejarah yang panjang dan makna yang berbeda di setiap masanya.
Keutamaan Merayakan Maulid Nabi
Lebih dari sekadar mengenang, Maulid Nabi adalah momen untuk mempererat kecintaan pada Rasulullah SAW. Perayaan ini memiliki beberapa keutamaan penting:
* Menghidupkan Syiar Islam: Menjadi sarana dakwah untuk memperkenalkan kembali sejarah perjuangan Nabi.
* Menguatkan Cinta: Membaca selawat dan mendengarkan kisah hidup beliau menumbuhkan cinta yang mendalam.
* Mendapat Pahala Besar: Para ulama percaya bahwa memuliakan kelahiran Nabi dapat mendatangkan pahala berlipat ganda.
* Introspeksi Diri: Menjadi pengingat untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Maulid Nabi 2025 menjadi momentum untuk memperbanyak amal, mempererat silaturahmi, dan meneladani akhlak beliau. Dengan demikian, kecintaan pada Rasulullah bukan hanya sebatas ucapan, tetapi tercermin dalam amal nyata yang mencerminkan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
0 Comments