infomjlk.id — Warga Kampung Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka punya cara unik untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Alih-alih hanya upacara, mereka menghidupkan kembali sejarah lewat Festival Gotong Rumah Wakare, sebuah tradisi yang menjadi tontonan menarik sekaligus pengingat akan perjuangan di masa lalu.
Setiap tahun suasana di Desa Jatisura riuh oleh sorak-sorai. Puluhan warga bahu-membahu mengarak rumah bambu berukuran besar. Mereka berjalan sejauh setengah kilometer diiringi warga lain yang memikul hasil bumi dan mengenakan pakaian tradisional. Pemandangan ini sontak menjadi hiburan langka yang menarik perhatian semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.
Festival Gotong Rumah ini bukan sekadar arak-arakan biasa. Menurut tokoh masyarakat, Dikdik, tradisi ini adalah simbol dari peristiwa "wakare" yang terjadi pada 1943. Saat itu, warga terpaksa meninggalkan kampung halaman akibat pendudukan tentara Jepang di wilayah Ligung. Mereka mengangkut semua harta benda, termasuk rumah, sebagai bagian dari perjalanan yang menyakitkan.
“Gotong rumah ini menggambarkan perjalanan leluhur kami. Saat berangkat itu wakare, saat kembali menggambarkan warga yang pulang setelah Jepang menyerah,” jelas Dikdik.
Peristiwa ini berlangsung selama empat tahun hingga 1947, saat warga akhirnya bisa kembali ke kampung halaman mereka. Dengan mengadakan festival ini, masyarakat tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga memberikan penghormatan pada perjuangan para pendahulu mereka.
Lebih dari sekadar mengenang sejarah, festival ini juga menjadi sarana penting untuk memperkuat semangat gotong royong di kalangan generasi muda. Di tengah modernisasi yang sering kali mengikis nilai kebersamaan, tradisi seperti ini menjadi pengingat bahwa kekuatan terbesar sebuah komunitas terletak pada persatuan.
Warga berharap acara ini bisa terus dilestarikan. “Kami merasa terhibur dan ingin acara ini terus ada,” ujar salah satu warga. Harapan ini mencerminkan betapa tradisi lokal dapat menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, sambil menumbuhkan rasa bangga dan kebersamaan di antara mereka.
0 Comments