infomjlk.id — Majalengka, sebagai salah satu kabupaten yang terus berkembang di Jawa Barat, nampaknya mulai dihadapkan pada sebuah tantangan yang tak asing lagi bagi kota-kota besar yaitu "kemacetan". Peningkatan signifikan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi menjadi salah satu faktor utama yang patut diwaspadai.
Berdasarkan keterangan terbaru dari Samsat Kabupaten Majalengka menunjukkan tren kenaikan yang cukup mencolok dalam registrasi kendaraan bermotor. Diketahui per-April 2025 tercatat bahwa jumlah kendaraan bermotor di Majalengka mencapai total 575.549 unit dengan tingkat ketaatan pajak sekitar 371.198 unit. Angka ini tentu saja jauh meningkat dibandingkan lima tahun ke belakang.
Fenomena ini sejalan dengan data pertumbuhan ekonomi dan demografi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka. Dengan peningkatan pendapatan per kapita dan kemudahan akses pembiayaan, masyarakat Majalengka semakin banyak yang mampu membeli kendaraan pribadi. Pertumbuhan penduduk Majalengka yang stabil, dengan total mencapai sekitar 1,36 juta jiwa pada tahun 2024 juga berkontribusi pada peningkatan kebutuhan akan mobilitas.
Lonjakan jumlah kendaraan ini, tanpa diiringi dengan peningkatan infrastruktur jalan yang signifikan dan pengembangan transportasi publik yang memadai, berpotensi besar menciptakan titik-titik kemacetan baru. Meskipun Majalengka belum sepadat kota-kota metropolitan, beberapa ruas jalan utama, terutama di pusat kota dan jalur menuju kawasan industri atau wisata, sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk.
Potensi kemacetan ini tentu saja bukan hanya tentang terbuangnya waktu di jalan. Lebih dari itu, kemacetan dapat berdampak pada efisiensi ekonomi, peningkatan polusi udara, serta tingkat stres masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Majalengka dan seluruh elemen masyarakat perlu bersama-sama mencari solusi antisipatif. Pengembangan transportasi publik yang nyaman dan terjangkau, perluasan serta perbaikan infrastruktur jalan, dan edukasi tentang pentingnya penggunaan transportasi ramah lingkungan adalah langkah-langkah yang harus segera dipikirkan dan diimplementasikan. Jangan sampai Majalengka yang asri ini, terperangkap dalam jeratan kemacetan yang menguras energi dan produktivitas.
0 Comments