infomjlk.id — Di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat Sunda di Jawa Barat tetap mempertahankan kekayaan budayanya yang khas. Salah satu warisan budaya itu adalah kampung adat—permukiman yang dijaga ketat oleh nilai-nilai warisan leluhur.
Contohnya, di Kampung Adat Cikondang, Kabupaten Bandung, masih berlaku aturan kuno dalam membangun rumah: semua rumah harus menghadap utara. Aturan ini tetap dilestarikan hingga kini sebagai bentuk kepatuhan terhadap nilai tradisi.
Kampung-kampung adat di Jawa Barat tidak sekadar menjadi tempat tinggal, melainkan juga pusat harmoni antara manusia dan alam. Tak heran jika banyak upacara adat digelar sebagai wujud penghormatan terhadap alam.
Berikut ini 10 kampung adat Sunda di Jawa Barat yang masih teguh menjaga budaya leluhur:
1. Kampung Naga – Tasikmalaya
Terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kampung Naga dikenal sebagai ikon kampung adat Sunda. Warganya masih mempertahankan gaya hidup tradisional—termasuk menolak penggunaan listrik untuk menjaga keaslian budaya. Meski listrik tersedia, penerangan tetap mengandalkan lampu minyak.
Nama “Naga” sendiri masih menjadi misteri. Beberapa menyebut berasal dari “Na Gawir” (di pinggir jurang). Tradisi tahunan seperti Seren Taun dan berbagai ritual pertanian serta keagamaan masih dijaga erat di sini.
2. Kampung Adat Pulo – Garut
Di Situ Cangkuang, terdapat sebuah pulau kecil yang menjadi rumah bagi Kampung Adat Pulo. Kampung ini berada di dekat situs sejarah Candi Cangkuang, peninggalan masa Hindu di Jawa Barat.
Kampung Pulo kaya dengan tradisi lokal seperti Mapag Bulan Mulud, Ngibakan Banda Pusaka, hingga tradisi Kaluar ti Kampung Saatos Nikah. Kampung ini juga menjadi destinasi wisata budaya yang berbasis kearifan lokal.
3. Kampung Ciptagelar – Sukabumi
Tinggal di Ciptagelar berarti tak pernah khawatir soal ketersediaan pangan. Stok padi mereka diklaim cukup untuk puluhan tahun, berkat pertanian organik dan filosofi leluhur bahwa padi adalah anugerah, bukan komoditas jual beli.
Warga Ciptagelar juga rutin menggelar upacara adat seperti Seren Taun sebagai wujud syukur atas hasil panen.
4. Kampung Dukuh – Garut
Kampung Dukuh di Desa Ciroyom dikenal karena kesederhanaannya. Warganya tidak menggunakan barang-barang modern dan hidup dengan memegang ajaran Islam yang berpadu dengan adat Sunda.
Tradisi khas seperti Upacara Moros dan Ngahaturan Tuang tetap dilestarikan, disertai aturan adat yang mengatur kehidupan sehari-hari, termasuk larangan saat berziarah atau makan.
5. Kampung Cireundeu – Cimahi
Makanan pokok di sini bukan nasi, tapi rasi, yaitu olahan dari singkong. Pilihan ini berasal dari sejarah paceklik yang dialami warga setempat. Tradisi seperti Tutup Taun Ngemban Taun 1 Sura diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Warga Kampung Cireundeu masih hidup berdampingan dengan alam dan menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.
6. Kampung Cikondang – Bandung
Di Kelurahan Lamajang, Kecamatan Pangalengan, berdiri Kampung Adat Cikondang. Rumah adat utamanya disebut Bumi Adat. Meski beberapa rumah sudah menggunakan tembok, aturan menghadap utara tetap dijaga.
Upacara Wuku Taun dan Seren Taun menjadi bagian dari ritual tahunan yang tak pernah absen di kampung ini.
7. Kampung Adat Urug – Bogor
Kampung Urug di Kecamatan Sukajaya mempertahankan pertanian berkelanjutan dengan pupuk organik. Tradisi adat seperti Sedekah Bumi dan Muludan masih menjadi agenda tahunan, mencerminkan kuatnya nilai kultural yang dijaga oleh masyarakatnya.
8. Kampung Adat Miduana – Cianjur
Miduana dikenal karena usia penduduknya yang panjang. Lokasinya yang terpencil membuat gaya hidup warga tetap alami. Studi dari FKUI dan ERIA mencatat banyak lansia berusia lebih dari 90 tahun tinggal di sini.
Nama “Miduana” berasal dari “Midua” atau terbagi dua, mengacu pada letaknya di antara dua sungai. Tradisi dan budaya Sunda masih menjadi pijakan hidup warga Miduana.
9. Kampung Mahmud – Bandung
Berlokasi di tepi Sungai Citarum lama, Kampung Mahmud dikenal sebagai pusat ziarah karena banyaknya makam keramat pendiri kampung. Meski hidup dengan nilai Islam yang kuat, tradisi Sunda tetap mewarnai kehidupan sehari-hari.
Rumah panggung dari kayu dan bambu dibangun dengan filosofi magis yang menyatu dengan alam sekitarnya.
10. Kampung Budaya Sindang Barang – Bogor
Berada di Kecamatan Tamansari, kampung ini jadi etalase budaya Kerajaan Pajajaran. Tradisi seperti Seren Taun dan situs sejarah seperti tempat tinggal permaisuri Prabu Siliwangi masih dijaga.
Delapan kesenian Sunda dilestarikan di sini, menjadikan Kampung Budaya Sindang Barang sebagai ruang hidup budaya sekaligus situs purbakala.
Meski zaman berubah, sepuluh kampung adat ini tetap setia menjaga warisan leluhur. Mereka bukan hanya benteng tradisi, tetapi juga cermin bahwa budaya Sunda masih bernapas kuat di bumi Pasundan.
0 Comments