Bupati Majalengka Dorong Pembangunan Akses Kereta Api untuk Optimalkan Bandara Kertajati!

Source: Ilustrasi / Dok. CNBC, Woosh

infomjlk.id — Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka masih menghadapi tantangan dalam mencapai potensi penuhnya. Minimnya aktivitas penerbangan mendorong Bupati Majalengka, Eman Suherman, untuk mengusulkan pembangunan jalur kereta api langsung menuju bandara kepada pemerintah pusat. 


Eman Suherman menilai, kehadiran kereta api, terutama kereta cepat, akan menjadi solusi fundamental untuk mengatasi kendala aksesibilitas yang selama ini menghambat masyarakat menggunakan Bandara Kertajati. Ia menyoroti keberadaan jalur kereta api yang menghubungkan bandara-bandara besar di kota-kota seperti Jakarta dan Medan, yang menurutnya sangat penting untuk efisiensi waktu perjalanan. 


"Ini penting agar perjalanan ke bandara lebih cepat dan efisien," ujarnya pada Jumat (11/7/2025). 


Meskipun Bandara Kertajati sudah terkoneksi dengan Tol Cisumdawu dan Tol Cipali, Bupati Eman menganggap akses jalan tol saja belum cukup mendongkrak jumlah penumpang. Waktu tempuh yang memakan hingga dua jam dari Bandung ke Kertajati menyebabkan banyak warga Bandung lebih memilih Bandara Soekarno-Hatta, apalagi dengan adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang semakin memanjakan perjalanan mereka. 


Faktanya, Eman Suherman melihat Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebagai "saingan" yang turut memengaruhi menurunnya minat masyarakat terhadap Bandara Kertajati. Dengan kereta cepat, waktu tempuh menuju Bandara Soekarno-Hatta menjadi lebih singkat, membuat Bandara Kertajati kalah bersaing meskipun memiliki infrastruktur modern dan luas. 


"Kalau saja tidak ada kereta cepat, saya yakin Bandara Kertajati akan jauh lebih ramai. Maka dari itu, sudah saatnya kita pikirkan konektivitas KA langsung ke Bandara Kertajati," tegasnya. 


Bandara Kertajati, yang membanggakan infrastruktur mumpuni dengan dua landasan pacu, terminal penumpang seluas 121.000 meter persegi, dan terminal kargo 90.000 meter persegi di atas lahan 1.800 hektare, masih belum optimal karena minimnya pergerakan penumpang. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, sepanjang tahun 2024, Bandara Kertajati hanya mencatat 413.240 penumpang, atau sekitar 3 persen dari target 12 juta penumpang per tahun. 


Oleh karena itu, Eman Suherman menekankan pentingnya percepatan transportasi multimoda jika Bandara Kertajati ingin benar-benar menjadi pintu gerbang utama Jawa Barat bagian timur. Ia menyatakan kesiapan Majalengka untuk bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat dalam mewujudkan konektivitas yang lebih baik. 

Post a Comment

0 Comments