Sejarah Gunung Kuda, Dari Kisah Kuda Raja Hingga Tragedi Tambang di Perbatasan Cirebon-Majalengka

Source: Ilustrasi / Ig @indrasutanto

infomjlk.id — Gunung Kuda, yang terletak di perbatasan Cirebon dan Majalengka, bukan sekadar tumpukan batu dan tanah. Gunung ini menyimpan kisah panjang, dari legenda, sejarah, hingga bencana. 


Konon, nama Gunung Kuda berasal dari cerita rakyat tentang seekor kuda kesayangan raja yang dikutuk hingga berubah menjadi gunung. Kisah ini diwariskan turun-temurun oleh warga sekitar. 


Namun bukan hanya itu, Gunung Kuda juga punya nilai sejarah dan geologi penting. Gunung ini adalah bagian dari sistem vulkanik Gunung Ciremai yang sudah aktif sejak jutaan tahun lalu. Bahkan, pada tahun 1552, pernah terjadi letusan besar yang membentuk kaldera yang masih bisa dilihat sampai sekarang. 


Di lerengnya juga diyakini pernah berdiri peninggalan Hindu, seperti Candi Ceto, yang menandakan kawasan ini dulu punya arti spiritual besar di abad ke-15. 


Sayangnya, semua itu kini terancam. Gunung Kuda berubah jadi area penambangan batu—dari andesit, granit, sampai marmer. Permintaan tinggi membuat penambangan dilakukan secara besar-besaran, kadang tanpa memperhatikan keselamatan. 


Akibatnya, pada 30 Mei 2025, longsor besar terjadi. 14 orang meninggal, 8 masih tertimbun. Ini bukan pertama kalinya, tapi harusnya jadi yang terakhir.

Gunung yang dulu penuh cerita dan sejarah, kini justru dikenal karena luka. Sebuah pengingat bahwa alam, jika terus dilukai, akan memberi peringatan. 

Post a Comment

0 Comments