infomjlk.id — Kabar gembira menyelimuti Hari Jadi Kabupaten Majalengka ke-535 tahun ini! Agus Endang Sutrisno, seorang pegiat layang-layang dari Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya, berhasil mengukir sejarah dengan membawa nama Majalengka dan Jawa Barat ke kancah global. Agus terpilih sebagai perwakilan Jawa Barat dalam ajang bergengsi Fano World Kite Festival 2025 yang sedang berlangsung pada 14-21 Juni di Fano, Kopenhagen, Denmark.
Keikutsertaan Agus dalam festival layang-layang terbesar di dunia ini tidak hanya menjadi kebanggaan semata, tetapi juga membuktikan bahwa talenta seni budaya dari daerah mampu bersinar di panggung internasional. Agus berangkat sebagai anggota Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (PELANGI), komunitas yang berdedikasi melestarikan seni tradisional layang-layang Nusantara.
Melansir dari Kompasiana, Kepala Desa Parapatan, Taryono, mengungkapkan rasa bangganya. "Kami sepenuhnya mendukung dan mendoakan agar Agus sukses mengharumkan nama Desa Parapatan, Kabupaten Majalengka, dan Provinsi Jawa Barat di mata dunia," ujarnya penuh harap.
Namun, di balik gemerlap prestasi ini, tersimpan kisah perjuangan yang patut diacungi jempol. Agus harus menanggung sendiri biaya pengurusan paspor dan perjalanannya dari Majalengka menuju Bandara Soekarno-Hatta. Bersama 22 peserta dari berbagai provinsi, ia menunjukkan semangat luar biasa untuk mewakili Indonesia, bahkan tanpa sokongan dana penuh dari pemerintah daerah.
"Saya berharap, keikutsertaan saya ini bisa menjadi awal bagi budaya Majalengka untuk semakin dikenal dunia, dan menjadi perhatian khusus bagi dinas terkait untuk mendukung para pelaku seni budaya," ungkap Agus, menyuarakan harapannya.
Semangat dan dedikasi Agus ini menjadi cerminan nyata dari para pegiat budaya di daerah. Di saat pintu dunia terbuka lebar bagi tradisi dan kreativitas lokal, sudah selayaknya pemerintah daerah memberikan dukungan yang konkret, bukan hanya sebatas ucapan atau seremoni.
Prestasi Agus Endang Sutrisno bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan sebuah peluang emas bagi Kabupaten Majalengka untuk menunjukkan eksistensi budayanya di kancah internasional. Momentum ini harus menjadi refleksi serius bagi Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk lebih serius mendukung pengembangan seni dan budaya. Hal ini mencakup alokasi anggaran yang memadai, fasilitasi yang berkelanjutan, hingga pendampingan yang konsisten. Sebab, di balik setiap nama besar yang berhasil mendunia, selalu ada kisah perjuangan di "rumah sendiri" yang layak diperjuangkan bersama.
0 Comments