Lomba Perpustakaan Desa 2025 Resmi Digelar! Siap Membangun Masyarakat Desa yang Unggul dan Berkualitas

Source: Ilustrasi / Google

infomjlk.id — Semangat literasi kembali digaungkan di Kabupaten Majalengka. Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) setempat resmi menggelar Lomba Perpustakaan Desa tahun 2025. Tak main-main, juara dari ajang ini akan menjadi wakil Majalengka dalam kompetisi serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat. 


Lomba ini diikuti oleh 65 peserta dari berbagai desa dan kecamatan. Mereka terdiri dari pengelola perpustakaan desa dan Kasi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kesos) yang aktif mengelola kegiatan literasi di wilayah masing-masing. 


Menurut Agus Mulyanto, Plt. Kepala Bidang Perpustakaan Disarpusda Majalengka, tujuan utama kegiatan ini adalah mendorong setiap desa memiliki perpustakaan yang sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Dengan standar tersebut, perpustakaan desa diharapkan dapat memberikan layanan yang inklusif, relevan, dan berkualitas untuk masyarakat. 


“Perpustakaan desa itu seharusnya menjadi bagian dari layanan publik yang bermutu. Standar Nasional ini adalah panduannya,” ujar Agus saat ditemui, Sabtu (14/6/2025). 


Lomba ini sendiri mengusung tiga misi utama. Pertama, menjadikan perpustakaan desa sebagai ruang edukasi dan rekreasi yang menarik. Kedua, mendorong kegiatan literasi dan budaya baca melalui ide-ide kreatif. Dan ketiga, menumbuhkan minat baca masyarakat secara terus-menerus. 


Tak hanya sekadar lomba, kegiatan ini juga dijadikan ajang evaluasi. Desa yang berhasil mengelola perpustakaan dengan baik akan berpeluang maju ke tingkat provinsi. Ini sekaligus menjadi pemacu semangat desa untuk terus meningkatkan pelayanan perpustakaannya. 


Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, panitia juga menghadirkan narasumber nasional, Teti Heryanti. Ia membawakan materi tentang strategi pengembangan dan pengelolaan perpustakaan yang berbasis pada standar nasional. Materi ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan para pengelola perpustakaan di tingkat desa. 


Teti menekankan pentingnya menjadikan perpustakaan desa bukan sekadar tempat menyimpan buku. “Perpustakaan harus jadi pusat belajar yang aktif dan menyenangkan. Tempat orang bisa belajar seumur hidup, bukan cuma anak sekolah saja,” ujarnya. 


Dengan diadakannya lomba ini, Disarpusda Majalengka berharap keberadaan perpustakaan desa dapat menjadi simpul penting dalam upaya mencerdaskan masyarakat dan membangun kualitas sumber daya manusia di tingkat lokal. 


Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga ruang kolaborasi untuk mewujudkan desa yang lebih cerdas dan literat.

Post a Comment

0 Comments