Strategi Baru BIJB Kertajati untuk Tarik Maskapai dan Tingkatkan Jumlah Penerbangan

Source: Dok. flyscoot.com

infomjlk.id — Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka terus melakukan berbagai upaya untuk menarik minat maskapai agar membuka lebih banyak penerbangan. Sejumlah langkah seperti pemberian insentif dan penyamaan harga avtur dengan Bandara Soekarno-Hatta tengah diupayakan guna meningkatkan frekuensi penerbangan. 


Dikutip dari Detik Jabar, Ronald Sinaga, Senior Executive Vice President BIJB Kertajati, menyampaikan bahwa pihaknya kini gencar menjalin komunikasi dengan berbagai maskapai, baik dalam maupun luar negeri. 


"Kami bekerja sama dengan sejumlah maskapai dan menawarkan insentif seperti pengurangan biaya pendaratan dan dukungan biaya operasional agar mereka bersedia terbang ke Kertajati," ungkapnya. 


Menurut Ronald, harga avtur untuk penerbangan domestik di BIJB kini setara dengan harga di Soekarno-Hatta. Ia berharap hal ini bisa menjadi daya tarik bagi maskapai untuk membuka lebih banyak rute dari Kertajati. 


"Sementara untuk rute internasional, masih ada perbedaan harga, namun kami sedang mengusulkan penyesuaian agar bisa disamakan," tambahnya. 


Saat ini, maskapai dari Lion Group masih melayani rute domestik seperti Balikpapan dan Denpasar, sementara Scoot tetap mengoperasikan rute internasional ke Singapura. Pihak bandara juga tengah menjajaki kerja sama dengan AirAsia dan Malaysia Airlines, meskipun alokasi slot penerbangan dibagi dalam dua periode, yakni musim panas dan musim dingin. 


Ronald juga mengajak masyarakat di wilayah Bandung Raya serta Ciayumajakuning untuk lebih memanfaatkan BIJB sebagai bandara utama. Menurutnya, akses menuju bandara kini semakin mudah dengan hadirnya Tol Cisumdawu dan Cipali. 


"Kami butuh dukungan masyarakat. Kalau permintaan meningkat, maskapai pasti akan menambah jadwal penerbangan," katanya. 


Untuk mendukung akses darat, BIJB telah bermitra dengan beberapa layanan shuttle seperti Baraya, Cititrans, dan Bhineka, serta layanan taksi. Bahkan, ada rencana menjadikan BIJB sebagai titik antar-jemput antarkota. 


"Kami ingin menciptakan sistem transportasi langsung. Jika ada penumpang yang kehabisan kendaraan, kami siap bantu dengan mobil perusahaan. Tujuan kami adalah memberikan kenyamanan agar masyarakat tertarik terbang dari sini," jelas Ronald. 


Di akhir pernyataannya, Ronald mengungkapkan bahwa jumlah penumpang di BIJB terus menunjukkan peningkatan dan hampir kembali ke level sebelum pandemi COVID-19. 


"Pada 2019, angka penumpang cukup tinggi, dan sekarang kami sudah mendekati capaian tersebut. Semoga trennya terus membaik," pungkasnya.

Post a Comment

0 Comments