Jabar Krisis Bahasa Sunda, Pusat Budaya Seluas Hampir 50 Hektare Bakal Dibangun di Majalengka!

Source: Ilustrasi / Google

infomjlk.id — Dikutip dari Koran Gala, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si. menilai saat ini Jawa Barat sedang mengalami sejumlah krisis. 


Di antaranya  krisis menggunakan bahasa Sunda, simbol kesundaan, dan kepemimpinan informal. Demikian diungkapkan Didi pada Silaturahmi Bakda Idulfitri 1446 Hijriah secara hibrid di Aula Mandalasaba dr. Djoendjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra Bandung, Sabtu (12/4/2025). 


Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh Sunda, kepala daerah, kejaksaan agung dan kejaksaan tinggi Jawa Barat, para pemimpin BUMN dan BUMD dan seluruh Pengurus Besar Paguyuban Pasundan. Hadir juga civitas akademika Unpas, STIE, STKIP Pasundan serta seluruh kepala sekolah Pasundan. Kegiatan ini menjadi ajang memperkuat ukhuwah serta menegaskan peran strategis Paguyuban Pasundan dalam pembangunan nasional. 


Tentunya, kata Didi, hal ini harus menjadi perhatian semua pihak. Karena itu,  kehadiran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bisa memotivasi bagi warga untuk kesadaran terhadap budaya. 


Pihaknya, kata Didi,  akan bekerja sama dengan Pemprov Jabar, membangun pusat budaya Sunda di Majalengka dekat Bandara Kertajati seluas hampir 50 hektare. 


Untuk itulah, ungkap Didi,  perlu dilakukan pendekatan budaya lokal dan pendidikan budaya serta akhlak dan moral dalam pendidikan. Dikatakannya, Paguyuban Pasundan sudah memiliki potensi sejarah. Di mana Paguyuban Pasundan memiliki peran besar dalam membangun bangsa ini, bahkan sudah melahirkan pemimpinan bangsa dan tokoh masyarakat di Indonesia. 


Sementara itu, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan yang juga anggota Komisi I DPR RI, T.B. Hasanuddin, dalam sambutannya menegaskan Paguyuban Pasundan bukan hanya organisasi kedaerahan, melainkan bagian penting dari sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Ia juga menegaskan Paguyuban Pasundan wajib menjadi mitra strategis pemerintah, mendukung kepemimpinan nasional serta aktif dalam mendistribusikan manfaat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. 


Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat dalam sambutannya menyampaikan reformasi sistem pendidikan nasional yang tengah disiapkan. Menurutnya, Paguyuban Pasundan sebagai mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan. 


Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yulianto yang hadir secara daring, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Paguyuban Pasundan dalam bidang pendidikan dan pelestarian budaya. 

Post a Comment

0 Comments