InfoMJLK.id -- Sebanyak 12.520 rumah dan bangunan lainnya rusak pascagempa bumi pada 6 Juli 1990 di Majalengka, Kuningan, Ciamis, dan Sumedang, Jawa Barat. Dahsyatnya dampak gempa bumi inj terekam dalam tugu peringatan di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.
Tugu peringatan ini berbentuk batu setinggi lebih dari 1 meter. Letaknya di halaman depan SDN Cihaur 2. Tulisannya sudah memudar, tetapi memori kolektif dan upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana, khususnya gempa bumi di Majalengka terus digalakkan.
Setahun setelah gempa bumi, tepatnya 10 Januari 1991, pemerintah daerah membangun tugu peringatan. Tugu ini masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Beberapa hari ke belakang, Penata Penanggulangan Bencana BPBD Majalengka, Ferdianto di Maja, Sabtu (18/5/2024) menemani tim ekspedisi Sesar Baribis untuk melihat jejak dampak gempa bumi di Majalengka. Tim lintas kedisiplinan ilmu ini menyusuri Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Subang, Karawang, Bogor dan Jakarta hingga hari ini 24 Mei untuk menyingkap sejarah, cerita, pengetahuan lokal warga setempat, dan menilai ketangguhan bencana dari catatan gempa yang terjadi.
Ferdianto, melalui kompas.id menuturkan, dari informasi yang diterima ataupun dikumpulkan BPBD Majalengka, gempa bumi tahun 1990 terjadi dari aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai. Gempa bumi itu mengejutkan warga Majalengka, khususnya di Maja, Bantarujeg, dan Bantaran. Mereka panik bukan main sambil berupaya menyelamatkan diri dari rumah yang roboh di kanan-kiri.
Dari kejadian tersebut pihak BPBD empat tahun terakhir ini giat menyosialisasikan tentang tugu peringatan supaya warga lebih siap menghadapi gempa bumi. Mereka jadi tahu dan yang sudah tahu tetap ingat dan selalu siaga.
0 Comments