Sebagai Orang Sunda, Ternyata Nenek Moyang Kita Jauh Lebih Paham Cara Membangun Rumah Tahan Gempa

Source: Indonesiakaya.com

Infomjlk.id - Tahukah baraya, nenek moyang Sunda dianggap telah paham mitigasi gempa bumi melalui pembangunan rumah tahan gempa. Nenek moyang Sunda telah membangun rumah dengan ketahanan gempa mencapai 9-10 skala ritcher. 

Pemerhati Budaya Sunda dari Lembaga Adat Karatuan Padjadjaran (Unpad) Roza Rahmadjasa Mintaredja, mengatakan bahwa nenek moyang kita sudah paham akan mitigasi gempa. Hal ini terlihat dari bagaimana arsitektur yang digunakan masyarakat zaman dahulu, yang mana bahan dasar bangunan yang digunakan meliputi batuan, kayu dan bambu. 

Perlu diketahui bahwa salah satu kelebihan penggunaan bahan bambu adalah memiliki daya lentur. Penggunaan bambu tersebut didasarkan pada pengetahuan nenek moyang kita yang sudah paham akan mitigasi terhadap bencana gempa. Sebagai wilayah yang masuk kawasan zona cincin api (ring of fire) dengan jumlah 140 gunung berapi dan pertemuan antara lempeng Sunda dan lempeng Australia, wilayah ini rawan mengalami gempa vulkanik ataupun tektonik. 

Sebagai Pemerhati Budaya Sunda, Roza menyayangkan masyarakat masa kini seakan tidak memiliki antisipasi ketika tinggal di kawasan cincin api (ring of fire) yang rawan terkena bencana gempa. Padahal, tinggal di zona cincin api, harusnya ada mitigasi bencana yang dilakukan secara serius. 

Menurutnya, bencana gempa bukanlah hal yang bisa kita anggap remeh. Untuk itu, perlu adanya antisipasi yang matang termasuk dalam hal membuat bangunan. Bambu menjadi salah satu solusi yang patut dipertimbangkan dan dikembangkan di masa depan sebagai bahan dasar suatu bangunan. 

Jangan karena rumah bambu dianggap kampungan, kita jadi enggan menggunakannya. Justru rumah berbahan dasar bambu lah yang paling ramah lingkungan, dan punya kelebihan antisipasi terhadap gempa.

Post a Comment

0 Comments