8 Jenis Rumah Adat Sunda dan Filosofinya

Source: Doc Antara Foto/Raisan Alfarisi

Infomjlk.id - Baraya sekalian, masyarakat Sunda memiliki ciri khas berupa rumah adat. Ada beberapa jenis rumah adat Sunda yang berbeda satu sama lain bentuknya meski memiliki kesamaan yakni berupa rumah panggung. 

Yang menjadi pembeda biasanya adalah bentuk atap atau suhunannya. Sedikitnya ada 6 bentuk atap pada rumah panggung masyarakat Sunda. 

Menariknya, rumah adat Sunda ini punya nama yang unik sesuai dengan jenis atau bentuknnya. Biasanya penamaannya adalah metafora dan personifikasi dari perilaku manusia, binatang atau benda lainnya yang mirip dengan bentuk rumah adat Sunda. 

Apa saja jenis rumah adat Sunda yang perlu kamu ketahui? Berikut ini 8 jenis rumah adat Sunda dan filosofinya yang telah dirangkum minfo dari berbagai sumber: 

1. Rumah Adat Julang Ngapak

Rumah adat Sunda Julang Ngapak merupakan bentuk atap yang diambil dari sikap burung yang sedang terbang mengepakkan sayap (ngapak) 

Keunikan rumah adat satu ini, terdapat pada bentuk atap julang ngapak yang melebar di kedua sisi bidang atapnya. Jika dilihat dari arah muka rumahnya. Bentuk atap demikian menyerupai sayap dari burung julang (nama sejenis burung) yang sedang merentangkan sayap. 

Bentuk atap 'julang ngapak' ini telah dikenal oleh masyarakat Sunda sejak beberapa waktu yang lampau. Keterangan ini diperoleh dari buku Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta. 

Jr. Maclaine Pont pernah mengemukakan tentang bentuk atap pada 'Sunda Besar' yang berceritakan bentuk suhunan yang mencuat di kedua ujungnya dan adanya tameng-tameng yang menggantung di depannya. 

Di daerah Garut, Kuningan dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat rumah dengan bentuk atap Julang Ngapak ini masih sering ditemui. 

2. Rumah Adat Tagog Anjing

Rumah adat Sunda Tagog Anjing terinspirasi bentuknya dari posisi anjing yang sedang duduk jongkok. Bentuk tersebut merupakan bentuk atap yang memiliki dua bidang atap yang berbatasan pada garis batang suhunan. 

Bidang atap yang pertama lebih lebar dibanding dengan atap lainnya serta merupakan penutup ruangan. Sedangkan atap lainnya yang sempit, memiliki sepasang sisi yang sama panjang. 

Yang jadi keunikan dari rumah jenis Tagog Anjing ini yakni pada sisi bawah tidak disangga oleh tiang. Bidang atap yang sempit berfungsi sebagai tudung sehingga cahaya matahari atau air hujan tidak langsung mengenai ruangan dalam bagian depan. 

3. Rumah Adat Badak Heuay

Rumah adat Sunda Badak Heuay diambil dari sikap badak yang sedang menguap (heuay) atau mulut menganga. Bentuknya hampir mirip dengan bentuk rumah adat tagog anjing, Badak Heuay memiliki bidang atap belakang yang melewati batang suhunan. 

Bidang atap yang melewati suhunan yang dinamakan 'rambut' yang jadi keunikan rumah adat ini. 

4. Rumah Adat Suhunan Jolopong

Rumah adat Sunda Suhunan Jolopong ini merupakan bentuk atap yang diambil dari posisi manusia yang sedang tidur terlentang atau membujur (ngajolopong) 

Suhunan Jolopong juga dikenal dengan sebutan Suhunan Panjang. Di kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang bangunan rumah ini kerap ditemukan. 

Keunikan rumah ini terletak dari bentuk rumah yang cukup tua. Terdapat bentuk atap bangunan saung (dangau) yang diperkirakan bentuknya sudah tua. 

5. Rumah Adat Parahu Kumureb

Bentuk atap rumah adat Sunda selanjutnya memiliki empat buah bidang atap. Keunikan rumah ini terletak pada sepasang bidang atap sama luasnya berbentuk trapesium. 

Pada bentuk atap Jubleg Nangkub, terdapat dua buah 'jure' (batang kayu yang menghubungkan satu di antara ujung batang suhunan kepada kedua sudut rumah) secara landai sehingga terbentuknya satu bidang atap segitiga. 

Sisi bidang atap berbentuk segitiga inilah yang dijadikan sebagai sebagian depan rumah. Bila dilihat bentuk atap ini dari samping rumah,mirip dengan 'jubleg' (lesung) yang 'nangkub' (telungkup) atau seperti perahu tengkurap. 

6. Rumah Adat Buka Palayu

Nama Buka Palayu biasanya ditemukan di daerah Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Keunikan rumah ini terdapat pada letak pintu muka dari rumah tersebut yang menghadap ke arah satu di antara sisi dari bidang atapnya. 

Dengan demikian jika dilihat dari arah muka rumah, tampak dengan jelas ke seluruh garis suhunan yang melintang dari kiri ke kanan. 

Hingga saat ini bangunan-bangunan lama ini masih banyak ditemukan, terutama di sepanjang jalan raya yang menghubungkan kota-kota Cirebon Bandung. 

7. Rumah Adat Kasepuhan Cirebon

Dilansir dari Buku Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, rumah adat Sunda yang paling populer bernama Keraton Kasepuhan Cirebon. 

Keunikan rumah ini terdapat pada ruangannya yang dibagi menjadi empat yaitu Jinem atau pendopo yang diperuntukkan bagi punggawa penjaga keselamatan Sultan. Pringgodani sebagai tempat sultan memberi perintah kepada adipati. Prabayasa sebagai tempat menerima tamu istimewa, ruang kerja, dan istirahat sultan. 

8. Rumah Adat Sulah Nyanda

Rumah adat Sunda Sulah Nyanda diambil dari posisi wanita hamil yang sedang duduk bersandar (nyanda). Sebenarnya bentuk rumah adat Sunda masih banyak yang lainnya, seperti Sontog, Jangga Wirangga, Capit Gunting, dan Buka Pongpok.

Post a Comment

0 Comments