Pemuda Majalengka Ini Bantu Biaya Persalinan Warga Burujul Kulon di Rumah Sakit

 



infoMJLK.id - Pada sebuah malam, seorang ibu paruh baya meminta pertolongan ke rumah Kepala Desa terpilih Burujul Kulon, M. Akhsan. Belakangan diketahui, ibu tersebut bernama Anah Surinah, warga blok Ciwalur, yang sudah kehabisan cara untuk biaya persalinan cucu pertamanya, dari anaknya yang bernama Intan Nur’aeni. “Saat sudah mentok, Pak Kadus mengantarkan kami untuk menemui Pak Kepala Desa saja,” keterangan Bu Anah. Di rumah Kepala Desa itulah, Anah mencurahkan segala keluh kesah, menangis sejadi-jadinya, agar biaya persalinan cucu pertamanya itu bisa dibantu. Pak Kuwu menyambut dengan tangan terbuka, dan mencoba menenangkan salah satu warganya tersebut.


Intan dan suami adalah pasangan muda berusia 20 tahunan dengan kondisi ekonomi belum stabil, malang ayah dan ibu juga tak dapat membantu. Pun dengan BPJS yang tidak dapat digunakan. Sejatinya, keluarga ini memiliki BPJS, tetapi entah bagaimana tidak dapat digunakan. “Kondisinya memang harus segera bayar, tetapi BPJS tidak dapat digunakan,” curhat Bu Anah kepada Pak Kuwu. Kemudian, Akhsan bergerak cepat dengan mengutus orang kepercayaannya untuk mengurus persoalan Bu Anah ini, yakni kepada Yudha Gara. Yudha kemudian inisiatif untuk menelpon Teguh Prihantoro. “Feeling aja sih untuk meminta bantuan A Teguh, orang pertama dan alhamdulillah langsung mau (membantu) tanpa ba-bi-bu,” keterangan Yudha kepada infoMJLK. Owner Samoja Coffee ini bahkan datang ke Desa Burujul Kulon keesokan harinya, dan melihat langsung kondisinya. Merasa tergerak hatinya, Teguh kemudian memutuskan untuk membantu, bersama dengan Yudha, ia menjemput Intan dan keluarga, agar bisa kembali pulang ke Burujul Kulon, dengan menyelesaikan urusan dengan rumah sakit. “Saya dan A Teguh sama-sama menjemput keluarga Bu Anah.” keterangan Yudha.


“Saya tersentuh, anak muda yang barangkali masih suka nongkrong, rela menyisakan uang jajan demi menolong warga kami,” Tambah Yudha. Kemudian Anah menghaturkan terima kasih seraya komat-kamit mendoakan kebaikan Teguh, “Sing seeur rezekina, sing kagentosan, sing kalaksanakeun cita-cita sareng impianna (Semoga banyak rezeki, uangnya terganti, dan terlaksana semua yang dicita-citakan. Berkat pertolongan A Teguh, saya sangat bahagia dengan kehadiran cucu pertama saya.” ujar wanita berumur 41 tahun ini, sambil berurai air mata.


Sementara itu, merespon kejadian Bu Anah dan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi; pihak Pemerintah Desa Burujul Kulon menawarkan Akmaluddin (Ayahanda Intan) untuk menjadi RT, “Kebetulan RT 07 masih kosong, saya dan Pak Kuwu berinisiatif menawarkan beliau untuk menjadi pengurus RT saja. Selama amanah dan melayani masyarakat, Insyaallah rezeki mah akan selalu ada.”


Barangkali, dari kasus ini kita dapat belajar; bahwa pihak pemerintah desa mesti hadir, bahkan menggunakan jaringan yang dimiliki untuk membantu serta melindungi warganya. “Mudah-mudahan kita terus bisa saling membantu, tentu dengan kemampuan dan kelebihan masing-masing.” tutup Yudha Gara.


Post a Comment

0 Comments