Teka-Teki Cover Lagu Movement, Hozier

lastfm.webp

infomjlk.id - Hozier adalah seorang musisi, penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Irlandia. Musiknya mengambil aliran folk, soul dan blues. Ia pun sering mengambil tema-tema keagamaan dan sastra. Saya mulai mengikuti perjalanan Hozier sejak tahun 2014 saat ia mengeluarkan album bernama dirinya, Hozier. Album itu memulai perjalanannya dari tangga ke tangga lainnya, bersama lagu Take Me to Church nama Hozier melambung ke langit. Perjalanan berlanjut, beberapa tahun berlalu tepatnya di tahun 2019 ia mengeluarkan album Wasteland, Baby!. Album ini membawa diri saya lebih dalam mengenal lagu-lagunya, terutama lagu Movement yang begitu pas dalam tempo irama dan lirik sastra yang sarat makna hingga lagu tersebut membuat saya harus mempreteli makna-makna yang tersembunyi dalam liriknya dan cover yang ditampilkan. Namun saya tidak akan menafsirkan tentang makna dalam lirik tersebut. Saya hanya membawa pembaca fokus pada makna dalam cover lagu Movement saja. Jadi, mari kita memulai perjalanan mencari teka-teki tersebut.

“Movement” adalah lagu bertema cinta. Secara general, lagu ini dapat diartikan seseorang yang mengagumi kekasihnya dan melimpahkan lautan pujian padanya. Dia sangat terpikat oleh gerakan kekasihnya sehingga setiap kali dia bergerak, dia terpesona. Lagu Movement dirilis pada 15 November 2018 dan sehari sebelumnya Hozier mem-posting cover lagu di media sosialnya. Ia menampilkan gambar dirinya memegang buku di bawah air. Perilisan lagu ini bertepatan dengan hari jadi penerbitan buku Moby Dick. Nama tersebut adalah judul novel karya penulis Amerika Serikat, Herman Melville. Sedangkan Moby Dick sendiri adalah julukan seekor paus yang diceritakan di dalamnya. Novel ini sangat terkenal dan dapat dianggap sebagai salah satu novel klasik dunia. Setali dengan hal itu menunjukkan bahwa Moby Dick yang ditulis Melville jadi salah satu kunci yang membawa pengaruh pada citra Hozier berada di dalam air.

Lalu saat ia tenggelam, buku apa yang dipegannya ? Apakah sebuah kitab ? kita bisa men-zoom out buku tersebut dan menerka dari titik satu ke titik lainnya. Adalah Moby Dick yang menjadi patokan sebelumnya hingga pencarian dimulai. Kita bisa melihat dari cover buku yang ia bawa, yakni hampir sama dengan cover buku berjudul A Son of The Sea karya Frank T Bullen. Namun kita tak dapat menemukan kata-kata dengan judul tersebut karena rupanya telah dirubah dengan kata-kata lain yakni, “Ckaree”. Walaupun begitu tetap itu adalah covernya A Son of The Sea karena ia ada hubungannya dengan Mobby Dick, kunci yang pertama. Bullen menulis novel tentang perburuan paus yang terinspirasi dari Moby Dick.

“CKAREE”, kita bisa melihat itu pada cover buku yang Hozier bawa. Itu adalah kata yang telah ia ganti dari yang seharusnya “A Son of The Sea”. Ckaree hanya bisa menjadi chikaree. Monomaniakal dari Walden. “as if past all fear and respect in their mad pranks, defying humanity tostop them. No. you don’t-chickaree-chickaree.

Lanjut pada perburuan selanjutnya. Sebuah tato di lengan Hozier. Sebuah kata “Noli Timere”. Kata tersebut bisa ditemukan dalam sebuah cerita dari penyair Seamus Heaney. Dicertakan bahwa sebelum kematiannya, ia mengirimkan sebuah pesan singkat kepada istrinya, “Noli Timere” dalam bahasa latin yang artinya ”Jangan takut”. Kata itu ditemukan pula secara khusus pada kutipan terjemahan Alkitab Gereja Katolik bahasa latin abad ke empat Jerome, “Vulgata” Matius 14;27. Kata-kata itu muncul: Setelah Yesus memberi makan ribuan orang di padang pasir. Dia menyuruh murid-muridnya pergi dengan perahu dan pergi sendirian ke gunung untuk berdoa. Malam itu, badai menghantam perahu yang duduk sendirian di atas air. Para murid panik dan berusaha bertahan. Melihat Yesus berjalan ke arah mereka, melintasi ombak. Mereka mengira dia adalah hantu, tetapi dia menjawab: Habete fiduciam ego sum nolite timere . Atau: Bersoraklah, ini aku, jangan takut.
Demikian pembahasan cover lagu movement dari Hozier.

Radc

Post a Comment

0 Comments