Janda Muda Meresahkan Kaula Muda



Infomjlk.id - Sekilas tidak ada yang aneh dari judul di atas dan terlalu mainstream karena memang pada umumnya janda muda itu lebih terdepan dibandingkan janda tua.

Hanya saja jika di lihat dari angka perceraian tahun lalu, Majalengka mendapat peringkat 10 besar penghasil janda muda terbanyak untuk wilayah Jawa Barat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) angka perceraian di daerah Majalengka untuk tahun lalu terbilang sangat mengkhawatirkan dan mencapai angka 4.169 kasus, memang angka tersebut tidak lebih besar dari taun sebelumnya yang hingga menembus angka 4.915 kasus, pasalnya dengan keadaan geografis yang sangat indah serta banyaknya lapangan pekerjaan untuk perempuan jika dilihat dari segi ekonomi seharusnya Majalengka menjadi tolak ukur minimnya angka gugatan perceraian.


Tetapi pada kenyataannya malah sebaliknya, tingkat gugat cerai masih diangka yang sangat tinggi dan dibilang menakutkan untuk tolak ukur mereka yang ingin mulai menjalin hubungan serius ke arah pernikahan. Banyaknya angka gugatan perceraian di daerah Majalengka pasti ada faktor yang sangat kuat sampai banyaknya kasus tersebut dan dominasinya dari pihak perempuan itu sendiri.

Studi kasusnya semua hampir mirip penyebabnya kebanyakan tidak lain adalah faktor ekonomi selebihnya perselingkuhan, KDRT dan lain sebagainya. Jika problem nya masih dalam hal faktor ekonomi, pemerintah kabupaten supaya segera mulai memikirkan secara matang dan sesegera mungkin mencari solusi terbaiknya.

Janda muda memang menggoda untuk kaum muda tetapi jika terlalu banyak dan berserakan nilai sexy nya akan hilang.

Sebagai masyarakat yang selalu berharap untuk kebaikan lingkungan tempat tinggalnya, khususnya Majalengka itu sendiri. Semoga di hari jadi Kabupaten Majalengka yang ke 553 tahun, kita berharap pemerintah dan masyarakatnya bisa bersinergi untuk kemaslahatan kota tercintanya, saling mendukung dan saling berbagi solusi atas masalah masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakatnya untuk menuju kesempurnaan Majalengka yang raharja. 


Mf Bodol

Post a Comment

0 Comments