Gula Kawung dan Cangkaleng dari Perbatasan Banjaran-Maja yang Disukai Orang Majalengka

 


infomjlk.id - Es buah, takjil, manisan, kolak, kue lumpur, rujak, semua makanan itu menggunakan bahan dasar seperti buah-buahan, agar-agar, gula, dan bahan dasar lainnya yang diperlukan. Bahan-bahan itu tidak begitu sulit untuk dicari karena banyak dijual di beberapa tempat. Beberapa buah juga ada yang bisa ditanam di rumah sehingga ketika panen dapat langsung diolah. Makanan seperti takjil, manisan, dan rujak harapannya disukai banyak orang, karena dari segi rasa juga dapat mempengaruhi selera mereka. Terdapat pula buah tertentu sebagai bahan dasar olahan suatu makanan yang dicari beberapa orang. Seperti contohnya, ketika membuat rujak atau takjil harapannya rasa manis dari gula yang terkandung pas dan sesuai dengan lidah mereka. Lalu untuk pelengkap es buah, kolak, atau manisan dapat menggunakan buah seperti kolang-kaling karena rasanya lebih khas.

Di daerah perbatasan Banjaran-Maja Kabupaten Majalengka banyak yang menjual gula kawung dan kolang-kaling. Gula kawung ini berasal dari enau aren yang masih asli dan diolah tidak menggunakan campuran apapun sehingga memiliki cita rasa khas. Pembuatannya pun juga masih tradisional. Gula dicetak membentuk lingkaran dengan diameter 10 hingga 15 cm. Gula Kawung khas Banjaran-Maja itu memiliki rasa berbeda dari gula merah biasa pada umumnya. Gula kawung tidak lebih manis dari gula merah yang dijual. Warnanya juga lebih pekat. Gula ini biasanya digunakan untuk pemanis makanan dan dicampurkan pada olahan takjil, di minuman, rujak, atau makanan berbuka di bulan puasa. Gula kawung dibungkus menggunakan plastik atau daun pisang dengan isian 10 potong. Banyak orang yang memberhentikan kendaraannya di pinggir jalan Banjaran-Maja untuk membeli gula kawung dan juga cangkaleng atau biasa disebut kolang-kaling.

Tak hanya gula kawung, orang-orangpun tertarik untuk membeli kolang-kaling. Bahan baku kolang-kaling ini memang banyak diproduksi di sekitar daerah sana. Mulai dari proses pe­nyiapan bahan mentah, perebusan, perendaman, hingga siap dipasarkan bisa dilihat langsung di lapak produksi kolang kaling daerah Banjaran-Maja oleh pembeli. Kolang-kaling yang dibeli akan diolah menjadi kolak, manisan, atau es buah. Para pembeli gula kawung dan kolang-kaling biasanya pengguna jalan raya Banjaran-Maja yang sedang melintas. Para pembelinya juga berasal dari berbagai daerah tidak hanya warga lokal saja. Ada yang memang sengaja kesana hanya untuk membeli kedua bahan tersebut. Banyak orang yang membeli gula kawung dan kolang-kaling di pinggir jalan tersebut. Terutama ketika bulan puasa tiba, ada lebih banyak permintaan konsumen memesan gula kawung dan kolang-kaling khas Banjaran-Maja itu.

Anggun L

Post a Comment

0 Comments