Majalengka Bakal Produksi Massal Sepeda Listrik? Begini Kata Pembuatnya



infomjlk.id - Penggunaaan sepeda listrik, atau e-bike di Majalengka sudah populer. Seringkali kami melihat di jalanan Majalengka ada anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu sedang menggunakan sepeda listrik. Entah itu sekedar untuk jalan-jalan sore, atau beli seblak di pinggir jalan. Coba bayangkan mereka menggunakan sepeda listrik karya anak daerah, dan diproduksi oleh perusahaan lokal. Tentu kesannya bakal sedikit berbeda. Apakah mimpi itu hanya angan-angan? atau justru dapat diwujudkan? Berikut petikan wawancara kami dengan Dedi Purwadi, seorang guru di SMKN 1 Majalengka sekaligus pencetus pembuatan sepeda listrik di Majalengka, dengan nama “E-Baik” ini. 


 

Latar belakang Pak Dedi membuat inovasi E-Baik apa? 

Isu pemanasan global menjadi pemicu agar lebih mengedepankan kendaraan bertenaga non-fosil. Harga bahan bakar minyak yang terus naik dari tahun ke tahun dan antrian sepeda motor dan mobil di SPBU yang tidak pernah sepi. Inovasi kendaraan listrik adalah keniscayaan, karena teknologi kendaraan yang sangat cepat berkembang setiap menitnya. Mengikuti kurikulum merdeka yang menekankan adanya materi Konversi Energi pada kendaraan dan harus mengajarkannya ke siswa, maka kami berinisiatif untuk mengembangkan kendaraan listrik yang bisa dijadikan media pembelajaran dan juga bisa menjadi alternatif kendaraan bagi masyarakat.



Perlu berapa lama untuk membuat E-Baik tersebut?

Awalnya kami mendapat pelatihan Kendaraan Listrik yang diadakan Kementrian Riset dan Teknologi pada tahun 2013. Tindak lanjut dari itu kami berupaya untuk terus mengembangkan ilmu dari pelatihan tersebut dengan melibatkan guru dan siswa sebagai bukti nyata berupa prototipe Mobil Listrik, Prototipe Sepeda Listrik dan Prototipe Sepeda Motor Listrik. Pengembangan Sepeda Motor listrik sendiri dimulai dari tahun 2022 dengan melibatkan guru dan siswa sebagai media belajar dan terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan.



Dampak yang diharapkan dari hadirnya inovasi E-Baik apa, Pak?

Kami berharap agar Sepeda Motor “e-baik” bukan hanya sekedar e-bike, tetapi membawa “ke-baik-an” bagi kami warga sekolah dan warga Majalengka pada umumnya. SPBU yang selalu dipenuhi oleh kendaraan yang mengantri menjadi lebih terkurangi karena masyarakat menggunakan sepeda motor dan kendaraan listrik. Udara yang lebih bersih bisa membuat Majalengka yang dulu sejuk, dikemudian hari tidak lagi “hareudang” karena pemanasan global. 



Harapan bapak dengan inovasi ini apa? 

Dengan inovasi ini saya berharap agar bisa men”trigger” rekan-rekan pegiat otomotif khususnya dan masyarakat umum untuk bisa ikut berperan dalam mesukseskan transformasi kendaraan berbahan fosil menjadi kendaraan listrik yang digalakan pemerintah. Pemerintah Majalengka bisa ikut berperan dalam mendorong transformasi ini, dengan membuat regulasi yang memudahkan masyarakat menciptakan, memodifikasi atau menggunakan kendaraan listrik tanpa ribet dalam mengurus surat-surat administrasi lalu-lintas. Pemerintah juga bisa menggandeng institusi Pendidikan dengan Dunia Industri untuk memfasilitasi komunitas atau event dalam sosialisasi kendaraan listrik di Majalengka.



Apakah ada unsur untuk menyemangati anak didik bapak agar tak henti-henti untuk berinovasi?

Penyemangat inovasi bagi siswa adalah dengan memberikan inspirasi atau contoh baik dalam berinovasi oleh guru, influenser dan pimpinan pemerintahan, memfasilitasi siswa dalam berinovasi dan memberikan semangat berupa reward dan perhatian, sehingga mereka merasa tidak sendirian dalam melakukan kebaikan. Continous Improvement adalah kunci dalam keberhasilan inovasi. Media juga berperan penting dalam hal menyemangati pelaku inovasi, sehingga mental inovasi pada anak muda akan terbangun positif, ditengah pengaruh konten-konten negatif dari gadget dan social media.


Ada yang ingin bapak sampaikan terhadap inovasi ini? 

Berdasar dari inovasi ini, saya ingin memberikan dorongan kepada siswa khususnya dan anak muda Majalengka pada umumnya, bahwa inovasi itu bukan hal sulit seperti yang dibayangkan. Cukup dengan prinsip ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Inovasi tersebut bukan hanya dibidang otomotif, tapi juga di bidang lainnya sesuai dengan minat dan kebutuhan. Mudah-mudahan inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat. 


Apakah akan di produksi dalam jumlah banyak? 

Kami berencana untuk menjadikan inovasi ini sebagai produk massal yang bisa dipakai oleh masyarakat umum seperti produk gesits dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, tapi memiliki segmen pasar yang berbeda. Perlu dukungan dari Pemerintah, Dunia Industri dan masyarakat Majalengka sehingga mimpi itu bisa terwujud. 


Keunggulan dari inovasi ini apa?

Keunggulannya adalah jenis kendaraan yang diproduksi lebih kearah “costum” yang lebih diminati dari pada desain motor biasa. Kendaraan ini memiliki nilai lebih dari unsur estetika tetapi tidak menguragi kualitas dari produk sebagai kendaraan yang bisa digunakan sehari-hari.

Post a Comment

0 Comments