5 Terkaan Motif Atas Dukungan Pada Manchester City #Edisi Final Liga Champions 2023

infomjlk.id - Tengah Mei kemarin purna sudah perjalanan eliminasi ajang Liga Champions Eropa hingga menyisakan dua klub saja: Manchester City dan Inter Milan. Finalnya bakal dihelat bulan depan, tepatnya Minggu 11 Juni, di Ataturk Olympic – Istanbul, Turki.

Meskipun mayoritas kita yang gandrung bola miliki slogan getih mah biru, tak bisa ditampik jika pagelaran di sana itu cukup menarik untuk ditengok. Sudah ada desir halus tebakan soal siapa yang bakal angkat Si Kuping Besar kali ini?

Buat baraya yang megang City di final besok, ada beberapa bualan terkaan tentang mengapa pilihanmu jadi begitu. Benar atau tidak, silahkan dijabarkan secara elegan di kolom komentar atau ketuk saja dm @‌infomjlk supaya hari-hari mas admin lebih uwuuu dari kemarin. Yak, mari mulai.

                       

Poin pertamanya ialah kamu terbuka pada hal-hal baru. Menilik sejarah sepakbola modern, berjayanya City di kompetisi terakbar benua biru sama sekali belum pernah terlakonkan. Satu-satunya momen dimana mereka nyaris yakni dua edisi lalu, ketika Chelsea kalahkan mereka di final (Halo Havertz, Halo Tuchel). Maka jika kamu mendukung mereka juara, tentu kamu siap akan torehan sejarah baru.

Pernah sih dulu mereka juarai Piala Winners. Err.. tahun 69/70, tahun yang sama dengan pendaratan Neil Amstrong bareng tim di bulan, naiknya Muammar Qaddafi di Libya dan dimulainya rencana PELITA (Pembangunan Lima Tahun) pertama. Bahkan Pep Guardiola saja belum lahir saat itu.

Lalu, yang kedua, kamu suka sesuatu yang terkontrol. Walau kadang dibutuhkan sentuhan ajaib macam gol De Bruyne di Leg pertama semifinal, City racikan Guardiola mendasari permainan mereka dengan penguasaan bola yang presisi. Porsi gelandang-gelandang rajin nan kreatif begitu vital terasa macam Gundogan, Bernardo Silva dan Kevin tadi itu.

Tak dipungkiri ada nuansa berbeda kala mereka rekrut Erling Haaland, yang senang dapatkan bola-bola direct buat upaya lari yang ia lakukan di belakang garis pertahanan lawan. Dorong City lebih tas-tes ketimbang melilit lawannya sampai bosan lengah macam Boa Ekor Merah. Tapi dia kan Haaland dan yang ngasih umpannya De Bruyne, ga terkontrol sebelah mananya coba?

Selanjutnya, tiga, bisa jadi kamu orangnya dominan. Selain dominan pada prosesnya, hobi beud pegang bola tadi, klub Biru Langit Manchester ini dominan pula urusan hasil akhir. Menang 7-0 dari RB Leipzig – leg 2 16 besar; 3-0 dari Bayern Munchen – leg 1 8 besar; paling anyar 4-0 versus The Sultan of Liga Champion itu sendiri alias Real Madrid di semifinal.

Kurang? Sevilla, yang masuk final Europa League, dikasih empat nol waktu jumpa di babak grup. Kalahkan Chelsea dengan skor sama pada babak ketiga FA. Kemarin di liga Arsenal 4-1. Liverpool sama. Benarkah ga ada obat buat performa mereka di kelokan terakhir musim ini?

Terkaan keempat itu kamu orangnya kompetitif. Nyatanya, kamu harus menggali tiga bulan ke belakang untuk temukan kapan terakhir kali mereka kalah, yakni 5 Februari di kaki Tottenham Hotspurs. Coba ingat siapa pelatihnya? Antonio Conte. Sebelum melatih Spurs beliau pegang apa? Muehehe..

Omong-omong kompetitif, baru-baru ini Arsenal merasakan kayak apa rasanya dikejar City di puncak klasemen. Setelah 248 hari berhak bikin update bercaption “puncak dingin sluurrr”, Meriam London harus memupus malu harapannya menjuarai liga akhir pekan lalu. Konsistensi City, yang juga masih bersaing di Liga Champions dan Piala FA, bagai Terminator-nya Arnold Schwarzenegger: dingin dan tanpa ampun.

Kelima, terakhir nih, kamu aktif nonton bola tahun 2011-sekarang. Hayo ngaku aja, ga usah tengsin “enggak kok, enggak kok..” Masa sih kamu mantengin City sejak era Paul Dickov sama Darius Sinathrya Vassell? Dari pelatihnya Stuart Pearce, kaptennya Richard Dunne?

Akuilah tidak karena, toh, Robinho saja begitu. “Saya tahu akan bermain di Inggris tapi tidak tahu untuk klub mana. Baru di menit-menit terakhir (transfer tersebut) saya paham jika kesempatan itu bersama Manchester City. Sebelumnya saya tidak sadar ada klub selain United di Manchester.”

Ya gapapa, kan udah disebut di poin pertama bahwa kamu terbuka pada hal-hal baru..

Referensi:
https://www.goal.com/en/news/robinho-i-didnt-know-about-my-man-city-move-until-the-last/bltb0a490127c3dedb1
https://en.wikipedia.org/wiki/1969
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-6730384/arsenal-248-hari-yang-sia-sia-di-puncak-klasemen
https://www.youtube.com/watch?v=AbP2_pXLkFE
https://www.sportsadda.com/football/features/erling-haaland-dortmund-goals-style-of-play


Raka Langit

Post a Comment

0 Comments