3 Hal dari Obrog-Obrog yang Aku Suka

infomjlk.id – Adakah di antara Baraya InfoMJLK yang melewatkan “Ngobrog”? Atau sehari saja tak mendengar obrog-obrog lewat di depan rumah baraya? Kiranya, “Tak ada kesan tanpa kehadiranmu” itulah kata-kata yang melekat dari secarik kartu undangan ulang tahun semasa kecil kita. Kata-kata itulah pula yang pantas kita sematkan ke obrog-obrog setiap tahunnya. Obrog-obrog selalu membawa kesan tersendiri bagi setiap generasi. Obrog-obrog pula mampu mengejawantah dirinya sebagai tradisi yang ditunggu selama ramadan. Tradisi yang tak lekang oleh waktu tak lapuk dimakan zaman. Obrog-obrog adalah cara yang paling bijak dalam mengajak umat manusia dalam beribadah. Ibadah membangunkan sahur, ibadah mengingatkan waktu imsak, ibadah menjalankan puasa, ibadah bersikap gotong royong dalam kebaikan, ibadah sedekah warga kepada grup obrog-obrog karena telah dibangunkan sahur selama ramadan.

Tak hanya itu, obrog-obrog selalu membawa sukacita pada kita, inilah 3 hal yang aku suka dari obrog-obrog:


  1. Obrog-obrog selalu membawa cara yang paling bijak dalam membangunkan sahur

Pernahkah baraya mendengar suara bising dalam membangunkan sahur? Suara toa yang frekuensinya sampai 100 desibel (dB) hingga memekakan telinga. Mungkin masyarakat urban perkotaan akan sering mendengar ini setiap harinya menjelang waktu sahur dan waktu imsak tiba. Beruntunglah kita semua lahir dan besar di Majalengka dengan segala macam keunikan tradisi dan budaya masyarakatnya. Satu di antaranya obrog-obrog. Obrog-obrog selalu membawa cara yang bijak dalam membangunkan dan mengingatkan sahur masyarakat. Melalui nyanyian, musik, hingga tarian. Dengan cara inilah kita semua bergembira menyambut waktu sahur, bahkan tak ayal juga kita ikut larut di musik obrog-obrog. Boleh jadi tanpa obrog-obrog kita semua akan bablas dan “kebluk” tertidur hingga lupa sahur. Inilah hal yang pertama yang aku suka dari Obrog-obrog.


2. Obrog-obrog selalu memberi ruang masyarakat untuk beribadah


Obrog-obrog selain tradisi membangunkan sahur, obrog-obrog pula menjadi satu alternatif dan ruang terbuka bagi masyarakat untuk melakukan beribadah. Melalui tradisi obrog-obrog, masyarakat diberi keluasan beribadah. Apa saja bentuk ibadah itu? Ada ibadah sahur, ibadah mengingatkan waktu imsak, ibadah bersikap gotong royong, serta ibadah “ghairu mahdhah” lainnya. Inilah hal kedua yang aku suka dari obrog-obrog.


3. Obrog-obrog mampu memberi nilai kebaikan kolektif


Baraya tahu tidak kalau obrog-obrog tidak hanya tradisi membangunkan sahur masyarakat Majalengka, tetapi sekaligus memberi nilai kebaikan kolektif bagi masyarakat. Apa saja nilai kebaikan kolektif itu? Tidak banyak kita sadari bahwa obrog-obrog sebetulnya rangkaikan nilai kebaikan. Dalam hal ini obrog-obrog memberi kesempatan bagi masyarakat untuk berbagi hartanya. Biasanya di tiga hari terakhir, grup obrog-obrog berkeliling kampung pada siang hari untuk menarik swadaya masyarakat berupa uang, beras, hasil tani, penganan, dll. NIlai kebaikan ini mengejawantah dalam tradisi obrog-obrog. Inilah hal terakhir yang aku suka dari obrog-obrog.


Tiga hal inilah yang tanpa kita sadari membuat kita suka pada obrog-obrog. Dan ketiga hal inilah pula yang mampu membangkitkan kesadaran kita untuk terus menghayati setiap inti ibadah pada bulan ramadan. Baik melalui beragam tradisi yang dibangun masyarakat ataupun tradisi Islam yang telah jauh dibangun oleh Nabi.



Arief Nur Rohman

Post a Comment

0 Comments