2 Kenangan Masa Kecil Tentang Obrog-Obrog


infomjlk.id – Obrog-obrog selalu membawa memori kolektif bagi baraya Infomjlk semua. Setiap baraya pasti memiliki kenangan dan kesan tersendiri tentang obrog-obrog. Seperti kenangan dengannya makan di Seblak Ceker Naga kepedesan, atau kenangan menikmati kopi waktu senja di Kopi Apik, atau boleh jadi juga kenangan menikmati angin “ngagelebug” di Paralayang. Ah, obrog-obrog memang semelekat itu kenangannya, juga rasanya.


Beruntunglah kita semua tinggal di Majalengka, yang setiap tahun selalu menantikan obrog-obrog. Beruntung juga kita dibangunkan sahur dengan sukacita dan gembira dengan obrog-obrog, tanpa teriak-teriak, tanpa nada yang sumbang, tanpa kebisingan.


Obrog-obrog dari ramadan ke ramadan selalu membawa kenangan yang berlainan. Mungkin dua di antaranya kenangan kita sama tentang Obrog-obrog.


  1. Kenangan tentang lagunya

Setiap tahun obrog-obrog selalu memiliki top hits nya tersendiri. Mungkin tahun ini yang menjadi setlist lagunya adalah; Ikan dalam Kolam, Rungkad, Runtah, dll. Namun ada juga kenangan lagu dari obrog-obrog yang tak lekang zaman. Misalnya; lagu Hitamnya - Rita Sugiarto, lagu Ini Rindu - Farid Hardja, Secangkir Kopi - Jhonny Iskandar. Tak hanya itu, lagu-lagu Sunda yang jadi setlist obrog-obrog juga banyak, seperti: Kosipa, Kabogoh Jauh, Kuda Sumedang, Tanjung Baru, dll. Itulah kenangan pertama yang tak bisa dilupakan dari obrog-obrog. Coba, kira-kira lagu apa yang jadi kenangan baraya saat ada obrog-obrog? Atau biasanya baraya suka request lagu apa nih sama grup obrog-obrog di desa baraya?

  

  1. Kenangan Mupu Beas


Siapa yang dulu ikut mupu beas sama obrog-obrog, nih? Baraya salah satunya kah? Tradisi mupu beas atau menarik swadaya masyarakat selalu dilakukan menjelang H-5 atau H-3 lebaran. Hal ini dilakukan sebagai bentuk terima kasih masyarakat kepada grup obrog-obrog karena telah dibangunkan sahur selama ramadan. Tak hanya mupu beas, biasanya grup obrog-obrog menarik swadaya lain berupa penganan, hasil panen, hingga uang secara sukarela kepada masyarakat. Untuk menambah daya tarik, biasanya di beberapa daerah, grup obrog-obrog selalu membawa kuda renggong untuk dinaiki bahkan disewakan kepada anak. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari menyambut lebaran.


Dua kenangan tadi menjadi memori kolektif bagi kita tentang obrog-obrog, adakah kesan dan kenangan lain yang pernah baraya alami dengan obrog-obrog, silakan tulis di kolom komentar.


Arief Nur Rohman

Post a Comment

0 Comments