infomjlk.id - Pada tiap-tiap alasan dan mengapa, roda kehidupan diputar. Barangkali, butuh alasan untuk setiap mengapa; sama seperti kamu pergi ke kampus, sebab ingin mendapat gelar sarjana, sama seperti ibu yang harus pergi ke pasar demi memasak sarapan suami dan anak-anaknya pagi tadi. Saya yang sudah ratusan kali ke Saung Eurih, telah menghimpun sebanyak-banyaknya alasan mengapa suka sekali ke Saung Eurih. Berikut ini adalah 217 alasan mengapa aku pergi ke Saung Eurih. Kira-kira apakah kita punya alasan yang sama untuk mendatangi sebuah tempat?
1. Dekat dari Pusat Kota Majalengka
3. Healing
Piknik mencari keramaian, maka healing adalah tentang ketenangan, healing merupakan seni menyembuhkan diri yang biasanya kesibukan di kota, rutinitas, pekerjaan menumpuk, stress, lalu-lalang kendaraan menjadi penyebabnya. Ke Saung Eurih saya bisa menyembuhkan diri dari hal-hal tersebut.
Pergi ke Saung Eurih adalah caraku melarikan diri dari hiruk-pikuk Majalengka Kota
Ruang
8. Saung Eurih adalah ruang, dan ruang adalah tempat, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian, yang digunakan mahluk (manusia) untuk hidup dan saling menghidupi.
9. Ada Penunggunya
Hal pertama dari ruang adalah penunggunya, bukan ruang namanya kalau nggak ada penunggunya.
"Ada Penunggunya," juga sekaligus formula Saung Eurih bisa bertahan sampai hari ini. Yap, Kang Eman selaku pemilik nyaris tiap hari berada di Saung, dan dia bukan seperti hantu; yang mana kita bisa berinteraksi dengannya.
"Kalau mau bikin usaha, jadilah penunggu yang baik, jadilah tuan rumah yang baik," Eman Kurdiman.
10. Penguasaan Ruang
Berbeda dengan beberapa tempat lainnya, lagi enak-enak ngobrol, terus ada pengunjung lain datang yang duduknya berdekatan, kadang-kadang merasa terganggu. Di Saung Eurih, kejadian ini tidak terjadi.
11. Bukan Restoran
12. Kadang Enggak Mau Dibayar
Ruang selalu menjadi tempat hubungan antara mahluk dan mahluk di dalamnya, atau antara mahluk dan ruang itu sendiri, yang saling menguntungkan. Jadi ketika Saung Eurih menolakmu untuk bayar, barangkali kehadiranmu sudah menguntungkan, sudah membahagiakan. Atau karena alasan nomor selanjutnya?
13. Kebahagian adalah ketika kamu merelakan keinginanmu, atau mengorbankan sesuatu dari dirimu, untuk kebahagiaan--kepentingan orang lain. - Eman Kurdiman.
Tapi sebagaimana hidup seharusnya, kita juga harus berkorban sesekali untuk kebahagiaan Kang Eman, jangan sampai dia terus yang berkorban.
14. Otentik Majalengka
16. Skala Internasional
Ketika saya ingin tau mengenai hal yang lagi banyak dibicarakan orang Majalengka, saya hanya perlu pergi ke Saung Eurih.
23. Tak Ada Kata "Tutup" Dalam Kamus Saung Eurih
Kadang-kadang saat kita ingin mengunjungi tempat makan, suka takut tutup, nah kalau ke saung eurih gas aja, Saung Eurih pasti buka.
25. Bagi saya, Saung Eurih nggak pernah se-sederhana rumah makan, melainkan ruang, di mana seni kesederhanaan, kemanusiaan, filsafat Sunda, arsitektur, dan modernitas bersatu-padu.
26. Pameran Karya Seni Majalengka
31. Eurih adalah ilalang, ilalang jika tumbuh di kota akan dianggap sebagai tanaman yang mengganggu, tapi ketika tumbuh jauh dari keramaian ia akan tumbuh, hidup, dan menyebar - Eman Kurdiman
32. Filosofi Saung
Kang Eman percaya jika hidup adalah tentang siklus perpindahan dari satu tempat (saung) ke tempat (saung) lainnya. Jika saat ini kita sedang tidak punya apa-apa, percayalah bahwa suatu saat kita akan segera pindah ke Saung Nanjung, di mana kehidupan kita lebih baik dan punya kekuatan untuk menebar kebaikan kepada sesama.
"Setiap kali saya ngambek, saya menyalurkan energi ngambek tersebut untuk membuat sesuatu yang baru, saya membuat Saung," tutur Kang Eman, pemilik Saung Eurih.
35. Tanpa Arsitek
39. Tiap Saung Punya Nama dan Filosofi Masing-masing
46. Penunggu Saung Eurih: Eman Kurdiman
53. Sebagaimana saung, kamu bisa berteduh ketika hujan atau kepanasan, tapi kalau sudah reda kamu bisa pergi. Tapi jika suatu waktu nanti hujan lagi, kamu boleh balik lagi kok.
54. Rahasia dan Sejarah Saung Eurih
55. Saung Eurih adalah Nama Sebuah Komunitas
Kamu nggak salah baca, Saung Eurih sebenarnya adalah nama komunitas anak muda Kelurahan Cicurug yang berdiri pada tanggal 15 Oktober 2010. Mereka lahir sebagai upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka, seperti sampah dan ekologi. Kang Eman dan kawan-kawan waktu memiliki banyak sekali program, diantaranya adalah "Menanam Sayuran di Halaman Rumah Sendiri," Santunan kepada jompo dan anak yatim, membangun peternakan domba dan lele, dan masih banyak lagi.
Kegiatan mereka dilakukan di bawah, bukan di tempat Saung Eurih sekarang.
56. Bagaimana Komunitas Itu Berdiri?
Saung Eurih dibidani oleh rasa merasa tidak ada ada artinya, tidak berguna dari seorang pemuda, "Mungkin kami tidak ada artinya bagi masyarakat namun dengan semangat kebersamaan dan mengedepankan kemandirian dan keberdayaan yang kami milikii ternyata kami mampu ada dan kami mampu bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan kami."Pernahkah kamu merasa tidak dianggap oleh lingkungan tempat tinggal? sepertinya harus berguru ke Saung Eurih soal ini.
57. "Kalau kita maknai bahwa Eurih adalah tumbuhan ilalang yang kadang dianggap sebagai tanaman penggangu yang tidak ada manfaatnya, tapi daun eurih kalau diikat disatukan, dirangkai menjadi satu kesatuan kemudian dijadikan atap ternyata eurih yang tak bermanfaat tersebut jadi hal yang bermanfaat bagi orang yang ingin berlindung dari panas dan hujan."
58. 2015 Kang Eman mencoba memindahkan pusat kegiatan ke tanah yang berlokasi Saung Eurih sekarang, sekaligus membuat rumah (baru) untuk ia dan keluarganya tinggal.
59. Ketika sudah jadi, rumah ini dijadikan tempat rapat Komunitas sesekali, namun karena desainnya yang unik, yang ramai datang adalah orang-orang luar yang ingin berswafoto.
60. Melihat banyaknya kunjungan, dan lama-lama orang suka nanya "Kalau warung di mana ya? kalau tempat makan paling deket di mana ya?" Kang Eman hanya menempelkan bacaan, "Kedai Nanjung; Sedia Nasi Liwet,"
61. Seharusnya nama Saung Eurih sekarang adalah Kedai Nanjung, namun karena Komunitas Saung Eurih-nya sudah lebih mengakar, orang-orang memilih menyebut tempat tersebut Saung Eurih.
62. Kontribusi Pada Majalengka
66. Bagi Saya, dengan mengunjungi Saung Eurih, sesungguhnya saya telah memberikan support kepada ekosistem pergerakan di Majalengka sendiri. Sebab, Saung Eurih adalah mesin penggerak pergerakan di Majalengka.
67. Menunya
Menu di saung eurih instagram @saungeurih_real |
86. Pemanfaatan Ruang
98. Tempat Saya Berjejaring
109. Telusur Muda (Temu)
110. Per-TEMU-an
Setiap sebulan sekali temu selalu mengadakan forum. Hal biasanya dibahas yaitu tentang ke-Majalengkaan dari sudut pandang anak muda.
111. Bidan Untuk Banyak Pergerakan di Majalengka
112. Alih-alih Rumah Makan, Saung Eurih Punya Julukan "Rumah Makar"
118. Malam hari di Saung Eurih
119. Suka Ada Suara-suara hewan ketika Malam
120. Atraksi Lampu di Malam Hari
121. Kasungka Coffee
122. Karena Ini Kasungka Coffee Ada
Jadi saya suka sekali ngopi, ya ini mah kita bikin di sini biar enggak nggak usah jauh-jauh kalau mau kopi. - Kang Eman.
123. Kopi Favorit Kang Eman adalah Kopi-Kopi yang Berasal dari Majalengka, Jadi Dia Ingin Membantu Ekosistem Petani Kopi di Majalengka
124. Kopi Arennya Mantap
Dengan jajan di Kasungka Coffee saya merasa bahwa saya sedang membantu petani kopi di Majalengka.
132. Parade Jajanan Keluarga (Pajaga)
134. Kalau Malam Suka Susah Cari Makan Di Sini, Ya Kita Bikin Aja
148. Solo atau Skuad juga Oke
Dulu ke Saung Eurih suka enggak seru kalau sendiri, tapi sekarang bisa karena ada Pajaga dan Kopi. Solo atau skuad juga oke.
149. Kasungka selain bisa menjadi singkatan dari Khas Unggulan Majalengka, sebenarnya nama Kasungka diambil dari dan merupakan nama dari jenis batuan/tanah yang ada di Majalengka.
150. Tanah Kasungka/Kasungkal adalah tanah yang tersembunyi dibalik jenis tanah lain. Mengandung filosofi bahwa kita harus membalikan keadaan.
151. Ada Kasungkacraft
166. Tracking Kasungka
Berikut adalah nama-nama Saung di Saung Eurih.
201. Saung Dapur
203. Kala Peuting 1
204. Kala Peuting 2
205. Kala Peuting 3
206. Saung Luhur 1
207. Saung Luhur 2
208. Saung Kula
212. Saung Leuit
213. Saung Panggede
216. Memulai di Saung Eurih, Pindah ke Saung Nanjung, Memikirkan Kembali di Saung Pundung, Mempersiapkan Bekal untuk Kehidupan Selanjutnya di Saung Jucung, Menjadi Energi di Sayang Heulang, dan Berakhir di Saung Panungtungan. Kira-kira Begitulah Siklus Hidup yang Dipercaya Eman Kurdiman.
0 Comments