Maksimalkan Potensi Ekraf, Mahasiswa UGM dan Masyarakat Leuwilaja Gelar Diskusi


infomjlk.id - Ngobrol pada malam hari adalah budaya kita, di warkop, di pos-pos ronda, hingga di emperan rumah tetangga. Meskipun di beberapa tempat di kota kita, entah sejak kapan, masyarakat berubah individualis. Barangkali karena melakukan pekerjaan yang terlalu melelahkan pagi sampai sore hari, sehingga langsung beristirahat setelah selesai kerja, kesempatan untuk ngobrol di malam hari nyaris nihil. Kesempatan itu kembali kami dapatkan di Desa Leuwilaja, Kecamatan Sindangwangi, jauh dari pusat kota Majalengka.

Kuwu Leuwilaja beserta jajaran, Karang Taruna, sesepuh tokoh dan desa, Komunitas Karvala, serta beberapa perwakilan warga ikut hadir, kurang lebih ada 30 peserta. Di selenggarakan di Kantor Kepala Desa Leuwilaja, dengan peralatan dan jamuan seadanya.

Menakar potensi, dan membincang masa depan Leuwilaja melalui ekosistem ekonomi kreatif adalah pondasi diselenggarakannya acara ini. Digagas oleh mahasiswa UGM yang sedang KKN di sana, yang tinggal 9 hari berada di Desa yang terkenal sebagai produsen anyaman rotan ini. Di sisa waktu terbatas, entah bagaimana, melalui terselenggaranya diskusi ini, kami melihat tekad mereka untuk ingin melakukan yang terbaik, sebagai legacy atau jejak nyata bahwa mereka pernah di sini.

"Yah, meskipun awalnya agak gelagapan, sebab kami adalah angkatan pertama yang KKN di sini, perlahan kami menemukan apa yang harus kami lakukan," terang Kevin pada infomjlk. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa Desa yang dipimpin oleh Kades Soim ini merupakan 1 dari 12 Desa yang telah ditetapkan sebagai Desa Tematik Kreatif (DTK) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka. DTK adalah temuan Kevin di Leuwilaja, ia dan kolega ingin masyarakat setempat bisa berbincang soal program yang digagas Bappelitbangda Kabupaten Majalengka ini, mengurai, dan membeberkan beberapa usulan, sehingga gelar yang sudah direngkuh, dapat ter-optimalkan.


Sementara itu, Pak Kades mendukung penuh dan berjanji untuk mengadakan acara diskusi seperti ini lebih banyak lagi, "Ngobrol, diskusi, yang melahirkan kolaborasi antar stakeholder di desa kami adalah hal paling penting yang harus segera kami wujudkan, dalam upaya pembuatan ekosistem di Desa Leuwilaja, yang ketika sudah bisa berjalan, pada akhirnya mudah-mudahan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat," Soim sendiri mengakui, di waktu yang sama akan banyak tantangan yang ia hadapi juga, sebab nggak akan semua warga Leuwilaja mengerti tentang Ekonomi Kreatif, bisa saja apa yang akan diinginkannya untuk menunjang ekosistem ekraf dianggap percuma dan tidak bermanfaat, "Ngobrol, kita-kita aja dulu, itu penting,"

Setelah Pak Kades, kami ikut membantu Kevin ikut menjelaskan sedikit tentang Desa Tematik Kreatif, yang kebetulan infomjlk juga terlibat di dalamnya. Sempat ada tanya jawab, acara ini berakhir pada jam 10.30, diskusi masih terus dilanjutkan hingga di pelataran.


Post a Comment

0 Comments