Cerita Pemuda Asal Majalengka Keliling Indonesia Gunakan Sepeda Lipat Demi Menafkahi Batin Diri Sendiri Sebelum Memberi Nafkah Calon Istri

 









Infomjlk.id – Ada cerita menarik datang dari seorang pemuda asal Majalengka yang menasbihkan hidupnya untuk berkeliling Indonesia menggunakan sepeda lipat kesayangannya. Namanya Ari Amiadi yang biasa akrab dipanggil Ari Bohoy.

 

Pemuda kelahiran Majalengka 27 tahun lalu tersebut membagikan cerita ‘menyenangkan’ dengan sepedanya, melalui media social Instagram pribadinya @ariyami__ . Usut punya usut, Ari Bohoy bercerita bahwa yang melatarbelakangi ia berkelana mengelilingi 34 provinsi ialah untuk menafkahi batinnya sebelum memberi nafkah kepada calon istrinya kelak.

 

“Hayang (mau) menafkahi batin, bukan cuma istri yang di nafkahin, tapi batin diri sendiri juga,” kata Ari saat dihubungi tim InfoMJLK.

 

Awal perjalanannya dimulai pada 29 Januari 2021 dari Majalengka. Namun, ada satu hal yang harus dipetik dari seorang Ari, yakni terkait perbekalan yang paling penting ialah tentang mental diri sendiri dan juga perilaku (sopan santun) ketika berada di daerah yang memang notabene baru dikunjungi.

 

“Yang pertama paling penting saya bawa, adalah mental dan sopan santun, karena mental itu yang menjadi penunjang kita kuat di perjalanan, kita ketemu orang-orang baru, daerah baru yang sama sekali kita belum pernah kesitu. Kalau mentalnya ciut, ya ga bakal bisa berjalan lancar, dan juga adab atau sopan santun ini sangat penting. Karena, orang kalau udah liat kita sopan, mereka biasanya respect atau iba sama kita, yang akhirnya mereka menawarkan bantuan atau biasanya ngajakin ngobrol yang berujung suruh makan dan nginap dirumahnya dan menjadi pengalaman baru,” paparnya.

 

Sisanya, perlengkapan yang wajib dibawa ialah keperluan pribadi dan peralatan sepeda, apabila ada hal-hal yang tak terduga selama perjalanan. Seperti, obeng, tas sepeda, lampu, pompa dan ban serep. Itu semua harus dibawa demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan kecil.

 

Selain itu, walaupun judul utamanya berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Ari juga membeberkan mengenai kegiatan lainnya yaitu mendaki gunung yang berada di wilayah ia singgahi. Sampai saat ini, dilihat dari pantauan akun Instagram pribadinya, Ari sesekali menyempatkan untuk mendaki gunung guna melengkapi perjalanannya keliling Indonesia sambal menikmati keindahan alam dari ketinggian.

 

“Karena saya gak cuma sepedaan, tapi juga naik gunung. Jadi saya juga bawa perbekalan survival atau juga perlengkapan naik gunung.  Seperti tenda, kompor, sleeping bag,” imbuhnya.

 

Saat ini Ari tengah berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebelum bertolak ke arah timur Indonesia, Ari mengaku senang bukan kepalang ketika berada di provinsi Aceh. Di Serambi Mekkah –sebutan provinsi Aceh, banyak kesan dan pelajaran berharga yang didapatkan. Apalagi saat menyambanginya berbarengan juga dengan momen bulan ramadan.

 

“Sejauh ini setelah melewati 19 provinsi, saya rasa semua provinsi atau daerah mempunyai kesan atau daya tarik tersendiri ya. Tapi kalau saya boleh bilang, provinsi Aceh yang mungkin sampai saat ini masih pengen balik lagi kesana dan lama disana. Karena disana menurut saya paling kompleks, semua nya ada. Gunung, laut, orang-orangnya nya ramah, kopi nya enak. Kenapa Aceh buat saya berkesan, karena disana saya ngerasa ga pernah kesepian dan ga pernah bosen, ditambah pula bulan puasa dan lebaran disana sangat seru,” ungkap Ari.

 

Pengalaman yang mungkin tidak bisa dilupakan oleh Ari ketika di Aceh tentang ceritanya yang ikut turut andil ‘mengusir’ Gajah liar dari perkebunan warga. Hal yang tak akan bisa dirasakan oleh beberapa masyarakat pendatang lainnya ketika datang ke Aceh.

 

“Apalagi ngerasain hal-hal baru disana, seperti masuk ke tempat konservasi gajah dan diajak ngusir gajah liar dari perkebunan warga. Itu pengalaman berharga buat saya,” sebut Ari.

 

Oiya, Ari pun membagikan tips and trick agar kita para pesepeda pemula bisa menjaga tubuh dan tidak kaget saat harus menggowes sejauh ratusan kilometer. Salah satunya harus rutin bersepeda seminggu minimal 4 kali, dan jarak yang ditempuh tidak melulu harus langsung jauh. Bisa menyempatkan diri untuk bersepeda di pagi hari sejauh 10-15 km dan sore hari dengan jarak yang sama. Sehingga hal itu akan membentuk kebiasaan kita untuk bersepeda agar otot-otot cepat beradaptasi, hasilnya ya tentu saja gowes akan terasa enteng.

 

“Intinya untuk menjaga fisik kita agar tidak cepat capek, ya salah satunya rutin olahraga. Misalnya kalau emang pengen gowes ga cepet cape, ya usahain rutin misalnya seminggu 3 kali atau 4 kali, gausah jauh-jauh misalnya 15km pagi atau sore. Tapi harus konsisten. Nah nanti berjalan nya waktu tubuh kita akan beradaptasi dan akan terbiasa ketika gowes 15km. Pastinya setelah 15km karena sudah terbiasa tubuh kita ngerasa enteng yang akhrinya nambah jadi 20km dan seterusnya. Intinya harus rutin dulu sepedaan. Atau apapun bentuk olahraganya,” ucapnya.

 

Ketika ditanya sempat terlintas untuk keliling dunia atau Asia dulu, Ari menjawab dengan santai dan berharap ada salah satu sponsor pendukung. Karena dari diri sendiri sudah kepikiran, tinggal menunggu waktu yang tepat. Tentunya hal itu bisa saja terealisasi, setelah dirinya sukses menaklukan 34 provinsi dengan beragam cerita yang menyenangkan dan kadangkala mungkin membuat followers media sosial Instagramnya iri dengan kesenangan yang ia bagikan.

 

“Sempet ada kepikiran pengen keliling asia atau ke Mekkah, tapi liat nanti. Kalo emang ada yang mau sponsorin boleh lah hahaha. Tapi, ya balik lagi, sekarang beresin dulu misi keliling Indonesia nya. Karena melakukan perjalanan seperti ini tuh ga mudah, bener-bener harus banyak pertimbangan dan harus banyak yang di korbankan. Apalagi keluar Indonesia butuh perkbekalan yang sangat mateng,” pungkas Ari.

 

Post a Comment

0 Comments