InfoMJLK.id, MAJALENGKA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat sebanyak 129 bencana alam terjadi di Majalengka.
Jumlah itu terjadi, hanya dalam kurun waktu dua bulan, yakni sejak 1 Januari hingga 28 Februari 2021.
Kasi Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan, mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi/alam.
Disusul tanah longsor sebanyak 38 kejadian, gerakan tanah 12 kejadian, erosi 8 kejadian, cuaca ekstrem 4 kejadian dan bencana lainnya 7 kejadian.
Serangkaian bencana di awal tahun 2021 ini, lanjutnya, menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 1 orang mengalami luka-luka, 226 menderita jiwa dan 912 KK mengungsi.
"Akibat bencana alam tersebut, menyebabkan sebanyak 12.115 KK dan 33.440 jiwa di Kabupaten Majalengka terdampak. Begitu juga sebanyak 9.476 bangunan terdampak dan 93 bangunan terancam," ujar Rezza saat dikonfirmasi, Rabu (3/3/2021).
Ia menyampaikan, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung juga kini telah merilis daftar beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka berpotensi terjadi bencana alam khususnya pergerakan tanah.
Adapun daftar itu, hampir di 26 kecamatan di Majalengka berpotensi terjadi pergerakan tanah yang rata-rata tingkat kerawanannya berada di level menengah dan tinggi," ucapnya.
Bahkan, sambung dia, dari 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka diklaim oleh provinsi rangking ke-13 atau 14 daerah rawan bencana alam.
"Seperti pergerakan tanah dan longsor, khususnya di wilayah Majalengka bagian selatan," tandasnya.
Sumber : tribunjabar.id
0 Comments