Ketimpangan Lowongan Kerja: Saat Laki-Laki Sulit Masuk Pabrik di Majalengka!

Source: Ilustrasi / Google

infomjlk.id — Wilayah utara Majalengka kini menjelma menjadi pusat industri baru yang menjanjikan, dengan deretan pabrik modern yang membentang di sejumlah kecamatan seperti Sumberjaya, Palasah, Jatiwangi, Ligung, Kertajati, dan Jatitujuh. Megahnya bangunan industri ini menarik ribuan pencari kerja, terutama para lulusan baru yang berharap bisa langsung meniti karier tanpa perlu merantau jauh. 


Namun, di balik geliat pembangunan dan janji lapangan kerja, ada sebuah ironi yang memilukan. Mayoritas lowongan pekerjaan di pabrik-pabrik Majalengka didominasi oleh perempuan. Data rekrutmen menunjukkan bahwa sekitar 80% posisi diperuntukkan bagi wanita, menyisakan hanya sekitar 20% untuk pria. 


Kondisi ini menyisakan luka bagi banyak lulusan SMA/SMK pria di Majalengka. Mereka yang sejatinya siap dan antusias memasuki dunia industri, kini harus gigit jari lantaran minimnya peluang. Fenomena ini menciptakan potret "pengangguran di rumah sendiri", di mana pemuda lokal justru terpinggirkan dari geliat ekonomi di daerahnya. 


Pihak pabrik kerap beralasan bahwa jenis pekerjaan tertentu, terutama yang membutuhkan ketelitian dan kecepatan di bawah tekanan, lebih cocok untuk perempuan. Namun, jika diskriminasi gender ini terus berlanjut tanpa evaluasi, dampaknya akan kian serius. Angka pengangguran pria akan terus melonjak, memperlebar jurang ketimpangan sosial di Majalengka. 


Menyikapi hal ini, Pemerintah Daerah Majalengka menghadapi pekerjaan rumah besar. Diperlukan regulasi atau kebijakan afirmatif yang mampu mendorong kesetaraan gender dalam dunia kerja. Industri-industri di Majalengka harus didorong untuk membuka jenis pekerjaan yang lebih bervariasi, memastikan bahwa baik pria maupun wanita mendapatkan kesempatan yang adil dalam rekrutmen tenaga kerja. 


Pembangunan kawasan industri seharusnya menjadi berkah bagi seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir. Kesempatan bekerja adalah hak fundamental setiap warga negara, dan sudah saatnya Majalengka mengedepankan keadilan dalam rekrutmen demi masa depan yang lebih merata dan sejahtera. 

Post a Comment

0 Comments