56 Penggilingan Padi di Majalengka Gulung Tikar! Protes Praktik Bulog yang Dianggap Merusak Pasar

Source: Ilustrasi / Pinterest

infomjlk.id — Sebanyak 56 pengusaha penggilingan padi di Kabupaten Majalengka terpaksa menghentikan operasional mereka. Para pengusaha ini menyampaikan protes keras atas apa yang mereka sebut sebagai persaingan tidak sehat dengan Bulog dan mitranya, yang dituding menjadi penyebab utama kelangkaan gabah dan kerugian usaha. 

Para pelaku usaha yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi (Perpadi) Majalengka menyoroti praktik penyerapan gabah (sergab) yang dilakukan Bulog langsung ke sawah-sawah saat panen. Praktik ini dinilai hanya menguntungkan mitra Bulog, sementara pengusaha non-mitra kesulitan mendapatkan bahan baku. 

Selain menghadapi kelangkaan gabah, para pengusaha juga mengeluhkan harga gabah yang melonjak drastis hingga mencapai Rp 870.000 per kuintal, tidak sebanding dengan harga jual beras yang ditekan pemerintah. Situasi ini membuat mereka merugi, bahkan untuk sekadar menutupi biaya operasional. Ketua Perpadi Majalengka, Dedi Kosara, menegaskan bahwa kedua masalah ini menjadi alasan utama banyaknya pabrik yang tutup. 

Situasi makin diperparah dengan adanya sidak aparat kepolisian ke pabrik dan grosir yang menimbulkan rasa takut bagi para pengusaha. 

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Kabupaten Majalengka, Ence, mengimbau agar para pengusaha tetap mematuhi aturan. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada pihak terkait demi menjaga ketahanan pangan nasional dan kenyamanan berusaha.

Post a Comment

0 Comments