infomjlk.id — Memasuki triwulan kedua tahun 2025, Kabupaten Majalengka menghadapi lonjakan harga beras yang signifikan. Kenaikan ini dipicu oleh penurunan hasil panen petani lokal akibat curah hujan tinggi selama musim tanam hingga panen.
Di beberapa wilayah, harga beras medium dilaporkan mencapai Rp14.000 per kilogram (kg), sementara jenis IR 64 menembus Rp15.000 per kg. Jenis pandan wangi dan rojo lele bahkan dijual dengan harga yang lebih tinggi. Meskipun demikian, kenaikan harga ini belum merata di seluruh pasar Majalengka. Di pusat kota, harga beras masih bervariasi antara Rp12.500 hingga Rp15.000 per kg.
Menurut Ira Wati, seorang pedagang beras di Sindangwangi, harga beras medium di wilayahnya telah naik sekitar Rp500 per kg, mencapai Rp14.000 per kg, sejak satu pekan terakhir. Kondisi ini diperkuat oleh Saif, seorang pengusaha gabah dan beras, yang menyatakan bahwa harga gabah kering mencapai Rp800.000 per kuintal. Ia juga menambahkan bahwa harga beras di tingkat pabrik rata-rata Rp13.000 per kg, dan diperkirakan akan ada kenaikan antara Rp200 hingga Rp500 per kg di tingkat pedagang eceran.
Untuk mengamankan pasokan, para pedagang di Majalengka terpaksa mencari beras dari luar daerah, termasuk Pemalang, Bumi Ayu (Jawa Timur), Jawa Tengah, serta Indramayu dan Banjar. Hal ini diungkapkan oleh Yasir, seorang pedagang sembako di Pasar Cigasong, yang mengonfirmasi bahwa stok beras seringkali didapatkan dari bandar di luar Majalengka.
0 Comments