infomjlk.id — Wakil Ketua Komisi IV DPRD Majalengka, Muh Fajar Shidik Ch, menyebutkan keprihatinan yang mendalam terhadap arah pembangunan daerah yang dinilai belum konsisten dengan visi peningkatan sumber daya manusia (SDM). Meski data menunjukkan adanya kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0,61 persen, kenyataannya sektor pendidikan seharusnya menjadi pilar utama peningkatan SDM belum memberikan kontribusi signifikan.
Dikutip dari Pikirian Rakyat Jabar, Ketua Fraksi PPP Kabupaten Majalengka ini mengatakan, peningkatan IPM yang terjadi lebih banyak disumbangkan oleh sektor kesehatan melalui pengaktifan RSUD Talaga dan percepatan perbaikan jalan melalui program reaksi cepat. Menurutnya, hal ini menjadi ironi, karena pada tahun 2024, pemerintah daerah seharusnya memfokuskan pembangunannya untuk peningkatan kualitas manusia, bukan hanya pada infrastruktur fisik.
Fajar menjelaskan, dalam catatan Komisi IV, angka pendidikan masyarakat Majalengka masih memprihatinkan. Sekitar 26 persen penduduk belum memiliki ijazah pendidikan dasar atau menengah. Sementara itu, rata-rata lama sekolah masyarakat hanya mencapai tujuh tahun, setara dengan kelas satu SMP. Kondisi ini, lanjut Fajar, menunjukkan bahwa banyak warga Kabupaten Majalengka belum menyelesaikan pendidikan hingga tingkat menengah. Kendati demikian ia mengatakan, bahwa seharusnya pemerintah daerah mendorong keterlibatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) milik pemerintah agar warga yang belum menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah bisa mengikuti program Paket A, B, dan C.
0 Comments