Mengenal Nilai Sejarah dan Mitos Mata Air Cipantan, Cigowong Majalengka

Source: Ig @fal.fawl

infomjlk.id — Dikenal dengan nama mata air Cipantan, objek wisata satu ini berada di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Majalengka. 


Kejernihan dan kesegaran mata air ini menjadi daya tarik wisatawan sehingga ramai dikunjungi. Bukan hanya itu, mata air Cipantan juga sarat akan nilai sejarah dan magis. 


Menurut cerita warga sekitar, mata air Cipantan merupakan air tembusan dari Situ Sangiang. Konon, mitosnya setiap ada orang yang tenggelam di Situ Sangiang akan ditemukan di mata air Pantan, Cigowong. 


Keterangan lain menyebutkan, mata air ini muncul akibat dari aktivitas penambangan pasir di zaman dahulu. 


Dikutip dari kumparan.com, pemerhati sejarah Grup Majalengka Baheula (Grumala) Nana Rohmana atau biasa disapa Kang Naro, mengungkapkan bahwa mata air Cipantan itu dibangun sekitar tahun 1930-an, atau pada era R.M.A Suriatanudibrata (1922-1944) yang merupakan Bupati Majalengka pada waktu itu. 


Mata air ini dibangun Belanda untuk dihadiahkan kepada Ratu Wilhelmina di hari ulang tahunnya. 


Bukan hanya itu, menurut Kang Naro, di Cipantan juga terdapat terowongan air bawah tanah yang panjangnya mencapai 150 meter dan dibangun karena longsornya bukit sekitar mata air Cipantan. 

Post a Comment

0 Comments