Inilah 10 Peribahasa Sunda yang Paling Sering Diucapkan

Instagram.com: @cunnah

Infomjlk.id - Baraya sekalian, bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia, yang mayoritas digunakan oleh kita selaku masyarakat Jawa Barat. 

Bahasa Sunda sendiri memiliki banyak peribahasa yang menjadi suatu kearifan lokal, dalam masyarakat Sunda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap sama dan biasanya mengiaskan maksud tertentu. 

Sedangkan secara linguistik, peribahasa diartikan sebagai suatu penggalan kalimat yang telah memiliki bentuk, makna, dan fungsinya dalam masyarakat.  

Maka dapat ditafsirkan bahwa peribahasa merupakan kata-kata yang disusun menjadi ungkapan ucapan yang di dalamnya mengandung suatu makna tersirat. 

Peribahasa ditujukan untuk mematahkan lawan bicara, menyindir, memuji, menasihati atau mengejek seseorang secara halus. 

Peribahasa juga merupakan salah satu sumber pendidikan moral bagi masyarakat, sebab ungkapannya mengandung kebijaksanaan, kebenaran, kebaikan, ajaran moral dan pandangan-pandangan hidup tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Setiap bahasa daerah tentu memiliki peribahasanya masing-masing, begitu pula dengan Bahasa Sunda. Bahasa Sunda memiliki banyak peribahasa, di mana nilai-nilai dalam peribahasa bahasa Sunda mencakup nilai-nilai norma, pendidikan, sejarah, kebudayaan, dan sebagainya. 

Berikut adalah 10 contoh peribahasa Sunda yang paling sering diucapkan: 

1. "Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok" (Artinya: Upaya yang dilakukan sedikit demi sedikit secara terus menerus akan membuahkan hasil). 

2. "Adat kakurung ku iga" (Artinya: Kebiasaan atau tabiat yang sudah mendarah daging akan sulit diubah). 

3. "Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak" (Artinya: Selalu kompak dalam satu visi bersama-sama untuk mencapai satu tujuan). 

4. "Kawas nulungan anjing kadempet" (Artinya: Sudah diberi pertolongan namun tidak tahu terima kasih). 

5. "Kudu ngukur ka kujur, nimbang ka awak" (Artinya: Harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan). 

6. "Luhur budi handap asor, someah hade kasemah" (Artinya: Berbudi luhur, bersikap rendah hati dan menghormati orang lain). 

7. "Kudu silih asah, silih asih, silih asuh" (Artinya: Sesama manusia harus saling mengingatkan, saling menyayangi, dan saling melindungi). 

8. "Kudu hade gogog hade tagog" (Artinya: Harus baik budi bahasa dan tingkah laku). 

9. "Tina peurih jadi peurah" (Artinya: Usaha keras akan membuahkan hasil yang baik). 

10. "Caang bulan dadamaran" (Artinya: Mengerjakan hal yang tidak bermanfaat).

Post a Comment

0 Comments