Waspada 6 Sesar Aktif di Jabar, Baraya Harus Tahu!

 

kompas.com

Sama seperti yang terjadi kemarin, pada malam tahun baru di Kab.Sumedang. Sejumlah gempa dengan magnitudo bervariasi, kerap terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat, sekitar 1 sampai 2 tahun terakhir ini. 


Hal ini disebabkan oleh terdapat banyak sesar atau patahan yang keberadaannya perlu menjadi catatan di Jawa Barat. Setidaknya ada enam sesar struktur regional yang ada di Jawa Barat. Keenam sesar struktur regional itu yakni Sesar Cimandiri, Baribis, Cipamingkis, Garsela, Citarik dan Sesar Lembang. Keenam sesar tersebut diduga masih aktif hingga sekarang. 


Dikutip dari BMKG, ke enam sesar itu, disebut-sebut memiliki peran dalam sejarah tektonik di Jawa Barat. Namun, hingga saat ini penjelasan mengenai mekanisme pembentukan struktur sesarnya masih belum jelas. 


1. Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri merupakan sesar paling tua (umur kapur) yang membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu menerus ke timur melalui Lembah Cimandiri, Cipatat Rajamandala, Gunung Tangkubanparahu-Burangrang dan diduga lanjut ke Timur Laut menuju Subang. 


Secara keseluruhan, jalur sesar ini berarah Timur Laut-Barat Daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring). Aktivitas sesar ini ditunjukkan dengan terjadinya gempabumi yang cukup signifikan yaitu pada 1910 di Padalarang, tahun 1982 di Cianjur, Rajamandala, dan tahun 1844 di wilayah Cianjur. 


Gempa signifikan terbaru terjadi pada 10 Maret 2020 dengan Magnitudo 5,1 yang mengguncang Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya, yang  menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal. 


2. Sesar Baribis

Sesar ini merupakan sesar utama di wilayah Utara Jawa Barat. Dari hasil penafsiran foto udara dan citra land-sat, diketahui di bagian utara dijumpai adanya kelurusan regional yang arahnya Barat Laut Tenggara. Arah kelurusan ini selanjutnya menerus ke arah Tenggara. 


Di daerah Kadipaten, yaitu tepatnya di Perbukitan Baribis, ditemukan sejumlah bidang sesar dan struktur sesar minor yang memotong tubuh batu-gamping. 


Gempa bumi yang cukup signifikan yang bersumber dari sesar ini adalah gempa bumi tahun 1862 di Kabupaten Karawang. 


3. Sesar Lembang

Sesar ini terletak di Utara Bandung, membentang sepanjang kurang lebih 30 kilometer dengan arah Barat-Timur. Sesar ini berjenis sesar mendatar (strike slip) dengan sedikit ada komponen vertikal. 


Gawir sesar Lembang dapat diamati dengan baik di daerah Cibodas, yaitu sekitar 3 kilometer ke arah timur dari Maribaya. Di lokasi ini tampak jelas bahwa gawir sesar Lembang terdiri atas beberapa bidang yang menangga (steep fault). 


Walupun gawir sesarnya berkembang baik, tetapi tidak ditemukan adanya jejak-jejak pergeseran berupa cermin sesar. Salah satu bukti adanya jalur sesar di lokasi ini adalah berkembangnya struktur kekar pada batuan beku andesitik dengan intensitas yang sangat tinggi. 


Gempa bumi akibat sesar lembang pernah terjadi pada 28 Agustus 2011, berkekuatan M3.3 pada kedalaman yang sangat dangkal hingga mengakibatkan dampak signifikan. 


Gempa yang terjadi saat itu, merusak 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Lalu terjadi lagi gempa bumi 14 dan 18 Juni 2017. Gempa juga dirasakan di jalur sesar aktif tersebut pada 14 Juni 2017 berkekuatan M 2.8, dan pada 18 Juni 2017 dengan kekuatan M 2.9. 


Aktivitas kegempaan terbaru yang tercatat pada Sesar Lembang yaitu pada tanggal 13 Desember 2021 dengan kekuatan M2.5. 


4. Sesar Citarik

Sesar ini membentang membelah Jawa Barat dari selatan sampai utara, mulai dari Teluk Palabuhan ratu antara Gunung Salak-Pangrango, Bogor, Jonggol dan berujung di Bekasi. 


5. Sesar Garut Selatan (Garsela)

Sesar ini membentang dari Barat Daya-Timur Laut wilayah Garut yang terdiri dari dua segmen. Sesar ini merupakan sesar aktif, yang dibuktikan dengan gempa-gempa yang terjadi, salah satunya pada tahun 2015 sesar ini menimbulkan ratusan gempa bumi. Meskipun kekuatannya sangat kecil, tetapi itu menjadi bukti bahwa Sesar Garsela merupakan sesar yang aktif. 


Salah satu gempa yang merusak yaitu pada tanggal 18 Juli 2017 dengan M3.7 yang menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Kabupaten Garut. 


6. Sesar Cipamingkis

Sesar ini berada di wilayah Sukabumi bagian timur, yang berarah Barat Daya - Timur Laut. Sesar ini juga merupakan sesar aktif, yang dibuktikan dengan aktivitas dari sesar ini pada tahun 2018 merilis puluhan gempa bumi. 


Walaupun kekuatannya sangat kecil, hanya tercatat oleh seismograf, tetapi ada beberapa gempa yang dirasakan juga. 


Di luar enam sesar itu, BMKG menemukan adanya patahan aktif sebagai pemicu gempa di Cianjur beberapa waktu lalu yakni di daerah Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Post a Comment

0 Comments