53 Kasus Karhutla Terjadi di Majalengka Selama Bulan September, Apasih Penyebabnya ?


Source foto : cirebon.tribunnews.com


Infomjlk.id -- Tingginya kasus karhutla pada bulan September di Majalengka menjadi yang terparah dibanding bulan-bulan sebelumnya. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, sejak Mei hingga 25 September 2023, terdata total 83 kali kejadian karhutla. Pada Mei terdata dua kejadian, Juni tiga kejadian, Juli enam kejadian, Agustus 19 kejadian, dan pada September meningkat menjadi 53 kejadian. 

Terus meningkatnya kasus karhutla di Majalengka ini menyebar di 17 kecamatan yang merupakan daerah rawan kebakaran, seiring hujan yang belum turun serta angin kencang (angin kumbang) masih melanda Majalengka setiap saat. 

Terakhir, dilansir dari elshinta.com berdasarkan laporan dari Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, Jumat (29/9/2023). Menyebutkan selama satu minggu terakhir karhutla telah menghanguskan kurang lebih 51 hektar, dengan kasus terbanyak terjadi pada hari Kamis (28/9/2023). 

"Kemarin Kamis 28 september terjadi jumlah kebakaran mencapai 7 kejadian bencana, dan pada hari Rabu  juga terjadi kebakaran seluas 20 hektar di sekitar TNGC dan wilayah sekitarnya, sementara untuk lahan yang terbakar di TNGC sendiri hanya 3 hektar, 17 hektarnya adalah lahan warga yang berbatasan langsung dengan TNGC," ungkap Rezza. 

Ditambah, pada Jumat (29/9/2023) terjadi lagi kasus kebakaran lahan yang melanda area BIJB Kertajati, Majalengka. Total lahan seluas 3 hektare habis terbakar. 

Banyak faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kasus karhutla di Majalengka akhir-akhir ini, salah satunya adalah pembersihan lahan yang dilakukan dengan cara dibakar.

Saat musim kemarau seperti sekarang, api yang tadinya kecil bisa menjadi besar akibat kondisi yang kering ditambah angin kencang. Menanggapi hal tersebut, pihak BPBD sudah banyak mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara dibakar. 

Faktor lainnya adalah angin kencang yang terus bertiup, ditambah peningkatan suhu panas yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, yang mana salah satu yang terparah melanda wilayah Kabupaten Majalengka. 

Berdasarkan siaran pers bmkg.co.id pada Sabtu (30/9/2023). Sepekan terakhir ini, sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari. Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 22 - 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi dengan kisaran suhu antara 35 - 38.0 °C pada siang hari, dimana suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38.0 °C yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka - Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023. 

Sementara itu suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35.0 - 37.5 °C, dimana suhu maksimum hingga 37.5 °C terukur di wilayah Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023.

Post a Comment

0 Comments