Rekam Kiprah (Beberapa) Alumni Akuntansi UNMA



infomjlk.id - Apa yang kamu ingat kala dengar kata “akuntansi”? Buku besar berisi baris lajur rapat arus keluar-masuk? Pengalaman memindai baris demi baris dengan kening berkerut karena hasil yang gak balance? Atau sekadar ilmu pengantar tidur siang sebab jam pelajarannya terletak antara dzuhur dan bel terakhir? Mungkin paling tidak salah satunya. Atau jangan-jangan malah beda 180 derajat.

Sementara itu, inilah yang kami dengar dari pengakuan beberapa alumni Akuntansi Universitas Majalengka (UNMA): Kuliah di akuntansi bukan hanya belajar cara berhitung atau pencatatan. Lebih lagi mereka jadi kenal analisa keuangan dan berpotensi belajar bisnis dari kacamata yang lebih riil, yaitu salah satu totem usaha yang kerap dianggap sepele - pencatatan bisnis itu tadi! Mereka pun menuturkan kebiasaan menata keuangan turut berkontribusi dalam pengembangan usaha yang digeluti sekarang.

Berikut ini beberapa alumni jurusan Akuntansi UNMA yang telah menyelami dunia usaha:


1. Fadilah Agustin

Wirausahawan muda ini membuka jasa salon kecantikan bernama “Classic Salon” yang bercokol di Jalan Brawijaya, Kadipaten - Majalengka. Fadilah, alumnus lulusan tahun 2020, mengaku tertarik pada bidang kecantikan sebab membaca perkembangan zaman atas permintaan yang cukup besar terhadap keindahan rupa.

Ia bahkan telah memulai usahanya pada semester 6 – tonjolkan nilai plus lain dengan kebolehan membagi waktu antara usaha dan laju proses akademik. Ruangan salon yang mulanya satu dan diisi seorang karyawan saja, kini telah bertambah. Lain itu, menu yang ditawarkan telah merambah ke wilayah tata kecantikan wajah, setelah sebelumnya berawal dari tata rambut.

Fadilah sendiri percaya bahwa mahasiswa tidak boleh terlalu fokus mencari pekerjaan, pun usahakan untuk dapat menciptakan lowongan pekerjaan bagi orang lain.

“Jangan takut gagal untuk memulai sebuah usaha karena kita harus yakin kita memiliki skill pada bidang tersebut dan sebagai lulusan akuntansi kita dapat mengelola keuangannya,” ucapnya.


2. Ranni Soraya

Ranni memiliki usaha start-up bernama “Finger Technology” di bidang jasa seputar teknologi, mencakup instalasi komputer dan jaringannya, konsultasi IT dan servis hardware sekaligus software. Bisnis yang dibuka pada tahun 2015 itu pun turut menjual-belikan komputer dan perintilan aksesorisnya. 

Pengembangan digitalisasi yang kian masif saat ini membuat Ranni menyadari peluang yang dapat ia tapaki. Terbukti, Finger Technology telah mendapat kepercayaan terlibat dalam pengadaan barang yang dilakukan instansi-instansi pemerintahan Kabupaten Majalengka. Saat ini mereka beralamat di Lingkungan Bayu Endah, Tarikolot.

Menyoal pengalaman akademiknya, Ranni memandang jika masa kuliah itu bisa dimanfaatkan sebagai jendela pematangan diri. “Mahasiswa jangan takut melangkah, karena kita tidak pernah tahu jalan mana yang akan membawa kita pada kesuksesan,” pesan Ranni.


3. Yogie Ginan

Fadilah bukan satu-satunya alumni akuntansi UNMA yang mengisi ceruk perawatan kecantikan Kota Angin. Adalah Yogie Ginan, lulusan tahun 2013, yang juga melakukan itu. Di bawah manajemennya, ia tengah mengelola MS Glow, Barber & Store MS Glow For Men, Mens Massage dan Beauty Luxury cabang Majalengka.

Seiring kencangnya Korean Wave dalam variasi media hiburan – musik, film, reality show -, semakin deras pula kesadaran merawat diri baik bagi lelaki maupun perempuan. Usaha Yogie tercatat telah miliki reseller dan member skincare dalam jumlah ratusan dan terus bertambah.

Walau menaiki hembusan tren, itu saja tentu tidak cukup. Dan Yogie menyadari hal tersebut dengan sikap yang mau terus belajar mengimbangi perubahan. “Jangan malu untuk memulai usaha. Di situ tantangan terbesarnya; Membuka jalan.”


4. Paisal Abdullah & Latifah Ila Maelani

Yang terakhir dari daftar ini menyandang status suami-istri. Sama-sama lulusan akuntansi, sama-sama saling menguatkan dalam mengelola aplikasi “ABC Reload”, yang tergabung pula dalam kapal besar CV. ASHA PRATAMA SEJAHTERA. Di dalam aplikasi ini, penggunanya akan temui beragam fitur, yaitu penjualan pulsa, kuota, dan voucher game.

Keduanya sepakat jika pulsa dan kuota hampir menjadi kebutuhan dasar manusia modern. Hampir semua anggota keluarga kita agaknya tak bisa menghindar dari konsumsi ini. Maka tercetus jua lah ide usaha yang kemudian dilakukan secara online ini. Paisal dan Latifah meluncurkan rintisannya pada medio 2019, beririsan dengan bara pandemi.

Betapa pun kebanggaan dasar dari usaha ini, tutur mereka, adalah dapat memenuhi kebutuhan keluarga pun sekaligus membuka peluang usaha bagi rekan-rekan lain. Dalam kepak ABC Reload ini, keduanya turut terkoneksi dengan 50.000 agen, baik aktif maupun pasif. 

Dengan semangat enterpreneur yang menyala, Paisal berkisah jika dasar ilmu akuntansi memang membuat laku seorang pebisnis lebih efektif dan efisien. Pengalaman-pengalaman lapangan semakin melengkapi sudut pandang yang ia bawa. Sungguh pun ia, bersama Latifah, belum jera untuk terus berkiprah di dunia wirausaha.

Post a Comment

0 Comments