#KisahKasihdiMJLK; Fikra dan Lukman, Cintaku Bersemi di UNMA



Infomjlk.id - Enggak pernah mengira bahwa suaminya kelak adalah kakak tingkat selama di kuliah. Enggak nyangka bahwa hubungan dengan mantan kekasih menjadi awal hubungan dengan suami. Hal ini terjadi pada Fikra dan Lukman. Pertemuan dimulai pada tahun 2016 di UNMA, tempat keduanya menuntut ilmu. Dulu Lukman merupakan kakak tingkat Fikra, sebelumnya mereka hanya sebatas saling kenal namun saat Fikra menjalin hubungan dengan mantannya, teman-teman Fikra merasa bahwa hubungan dengan mantannya tersebut terlalu toxic, sampai sering diledek. Pun Lukman dulu ikut meledeknya. Hingga teman-temannya pun sering mencomblangkan mereka tapi mereka jual mahal dan gengsi untuk mengungkapkan. 


Setelah Fikra menyelesaikan hubungan dengan mantannya tepatnya di awal tahun 2017, Lukman pun mulai mendekati dan mereka sepakat untuk komitmen menjalani hubungan. Semakin lama mereka menjalin hubungan lalu semakin banyak sisi baik yang Fikra ketahui. Menurut Fikra, “Dia tipe laki laki yang family-man, dia selalu mendukung apapun keinginan dan mimpi aku selama itu baik, dia selalu percaya sama apapun yang aku lakuin gak pernah ngekang atau posesif, dia gak pernah nge-judge aku, dia juga punya pemikiran yang terbuka jadi enak diajak ngobrol ketika ada masalah, dan dia bikin aku berpikir lebih dewasa dan jadi orang yang lebih baik.” 


“Pokoknya hubungan kita itu sehat banget menurut aku dan less-drama. Selain dari semua kebaikan dia, yang paling bikin aku yakin karena aku ngerasain connection yang kuat sama dia yg gak bisa aku rasain di orang lain. Kita juga punya pola pikir yang kurang lebih sama jadi aku ngerasa gak takut untuk ngejalanin sisa hidup aku sama dia.”


Namun tentu hubungan tersebut tidaklah berjalan dengan mulus, Fikra harus berhubungan jarak jauh karena Lukman kerja di luar Majalengka dan ia bukanlah orang asli Majalengka jadi tidak ada alasan bertemu dengan sanak keluarga selain Fikra. Tentu tidaklah mudah bagi Fikra karena pertemuan dan komunikasi baginya sangatlah penting. Jika bertemu pun sangatlah jarang sampai berbulan-bulan lamanya, komunikasi pun juga sulit dilakukan. Lukman bekerja dengan cukup menyita waktunya dan jarang libur. Jika ada waktu luang pun, Lukman pulang ke rumah orangtuanya. 


Hubungan sehat menjadi keinginan semua pasangan dan tentu hubungan tersebut harus didukung dari kedua belah pihak. Fikra dan Lukman merupakan pasangan yang bisa dikatakan memiliki hubungan yang sehat. Tentu sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan, keduanya selalu ingin belajar dari kesalahan, mencari solusinya bersama dan saling kompromi. Setiap orang memiliki keinginan dan harapan kepada pasangannya namun Fikra dan Lukman tidak menuntut pasangannya menjadi apa yang diinginkannya karena ia pun tahu bahwa pasangannya pun memiliki keinginannya sendiri. Dan kunci lainnya dalam berhubungan yaitu ketika ada masalah, mereka selalu menyelesaikannya dengan kepala dingin tanpa harus menjatuhkan usaha dari salah satu pihak.


Setelah bertahun-tahun menjalani hubungan dengannya, sudah merasa mantap satu sama lain akhirnya mereka berlabuhlah ke jenjang yang lebih serius. Setiap pasangan ingin memberikan yang terbaik saat proses pernikahannya. Fikra memutuskan untuk memilih vendor dari Lilis Talitha karena banyak sekali temannya yang memakai vendor dari Talitha. Setelah mencari tahu mengenai Talitha dan lihat-lihat hasilnya maka makin yakinlah Ia untuk memilih Talitha. Setelah berdiskusi dengan orang tua dan Lukman ternyata mereka pun setuju.  


“Aku suka sama make up dan dekorasi dari Lilis Talitha. Terutama sama dekorasi dekorasinya yang modern dan fleksibel sesuai request klien. Wedding package yang ditawarkan juga lengkap dan worth it menurut aku. Tim dari Lilis Talitha juga ternyata enak diajak diskusi dan sangat helpful.” - Fikra.


Untuk pasangan yang ingin menikah, Fikra membagikan tips agar hubungan tetap harmonis. “Tips nya mungkin lebih ke banyak banyak deep talk sama pasangan dan diri sendiri, memperbaiki kualitas komunikasi, menstabilkan psikologis masing masing, dan yang gak kalah penting financial juga harus stabil. Pokoknya kalo mau nikah harus bener bener dipikirkan dengan matang, jangan buru buru seolah-olah dikejar deadline.” pungkas Fikra.


Post a Comment

0 Comments