Angka Kematian Cukup Tinggi, Pemkab Majalengka Rekrut Petugas Pemulasaraan




InfoMJLK.Id — Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah merekrut relawan pemakaman Covid-19, khusus untuk wilayah kecamatan yang jauh dari dari pusat kota Kabupaten Majalengka masing-masing sebanyak 5-10 orang.


Hal ini dilakukan menurut keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi, karena tingginya kasus kematian yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan ini yang setiap harinya mencapai belasan orang bahkan dua puluhan.


“Kondisi ini cukup membuat kerepotan dan kelelahan para petugas pemulasaraan jenazah yang ada karena pelaksanaan pemulasaraan tersebar di banyak daerah yang lokasinya saling berjauhan,” ucap Iskandar.


Apalagi jika harus melakukan pengawalan bagi jenazah yang berasal dari Rumah Sakit luar Majalengka dan keluarganya menolak untuk dimakamlan secara protokol kesehatan Covid-19 sehingga butuh waktu untuk melakukan komunikasi dengan keluarga.


“Akibatnya pemakaman yang bisa dilakukan hanya dalam waktu dua jaman, akhirnya dilakukan lebih dari empat jam karena alotnya komunikasi antara petugas dan keluarga, sehingga pemulasaraan jenazah lain alami keterlambata,” ucapnya. 


Sementara ini menurut Indra petugas pemulasaraan yang ada hanya sebanyak 45 orang berasal dari organik Pusdalops BPBD, dibantu 4 orang Satuan Polisi Pamomg Praja dan 60 orang berasal dari Tagana, itu belum dibagi ketika terjadi bencana lain seperti bencana alam longsor atau banjir atau ada korban hanyut.


“Ketika banyak pasien Covid-19 yang meninggal jumlah tersebut sangat kurang apalagi jika yang meninggal bersamaan. Atau yang meninggal setiap waktu sehingga membuat petigas kelelahan dan nyaris tanpa istorahat hingga 24 jam,” tutur Indra. 


“Perekrutan ini untuk melakukan pemulasaraan jenazah yang meninggal dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan jauh dari jangkauan kami.” tambahnya.


Kecamatan-kecamatan yang jauh tersebut seperti halnya Cingambul, Lemahsugih, Malausma, Bantarujeg, Cikijing, Talaga, Sumberjaya dan sejumlah kecamatan lainnya yang waktu tempuhnya berjam-jam dan butuh segera di makamkan.


“Kami sekarang sednag menunggu Surat Keputusan dari asing-masing kecamatan,” paparnya. 


Menurutnya, pada bulan Juni lalu angka kematian akibat Covid setiap harinya bisa mencapai 15 hingga 22 kasus, pada buan Juli angka kematian juga masih tetap tinggi, selama 8 hari lebih dari 100 orang, angka tertinggi terjadi pada 1 Juli dan 5 Juli masing-masing 18 kasus kematian, hari lainnya 16 kasus, 11 kasus dan terendah 6 kasus pada 7 Juli kemarin.


“Hari ini Kamis petugas juga terus berada di lapangan,” imbuhnya 



Sumber : Zonapriangan.com 


Post a Comment

0 Comments