Menanti Pembangunan Insfrastruktur daerah pasca kampanye Pemerintah Desa Parapatan

 


InfoMJLK.Id — Masyarakat menaruh perhatian pada penataan, pembenahan dan pembangunan infrastruktur daerah pasca kampanye Pemerintah Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka jabatan baru yang akan dilantik dalam kurun waktu dekat ini. 


Keluhan utama warga yang belum terlaksana pada jabatan periode lalu terdapat beberapa masalah yaitu pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur, pembenahan Tempat Pembuangan Akhir di jalan Buyut Seruni Desa Parapatan bagian timur, serta perbaikan jalan secara berkala. Hal tersebut menjadi keluhan bagi masyarakat yang belum juga mendapat solusi dari pemerintah desa (13/6/21)


Dari fakta lapangan yang telah dilakukan pasca pemilihan kepala desa, atensi masyarakat Desa Parapatan tertuju pada keikutsertaan dalam mewujudkan kehidupan yang aman dan nyaman bagi segala aspek kegiatan desa. Paling tidaknya masyarakat menggantungkan beberapa cita-cita pengembangan berupa pembenahan dan penataan ulang infrastruktur Desa. 


Masyarakat mengharapkan pemerintah desa jabatan baru periode 2021-2027 akan mewujudkan cita-cita masyarakat yang belum terlaksana. 


Rencana pembangunan infrastruktur desa  menjadi penting sebagai proses pengembangan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, karena segala kegiatan pengembangan masyarakat memanfaatkan infrastruktur desa. 


Oleh karena itu, dalam masa perencanaan pembangunan, dana pertama yang didapat dari pemerintah pusat setidaknya dikucurkan untuk pembenahan dan penataan ulang infrastruktur desa agar masyarakat merasakan keberadaan pemerintahan yang unggul.


Masyarakat ingin pemerintah desa segera melakukan kerja nyata terutama pada pembangunan dan penataan infrastruktur, fasilitas taman di tepi lapangan bola sebagai pusat kebugaran jasmani bagi kalangan anak-anak, pemuda hingga tua. 


Selain itu,  Gedung Olahraga juga dapat dimanfaatkan sebagai gedung serbaguna bagi seluruh kegiatan sosial seperti sosialisasi yang dilakukan pemerintah desa untuk masyarakat atau lembaga - lembaga yang memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau yang dapat di singkat PKK yang bahkan sempat terhenti pada periode sebelumnya dan berbagai kegiatan sosial yang menunjang kesejahteraan masyarakat. 


Gedung serbaguna juga dapat dimanfaatkan untuk penyelenggaraan kesehatan masyarakat atau anak-anak seperti posyandu, hal ini dikarenakan posyandu harus disediakan di seluruh desa di Indonesia agar menunjang kesehatan masyarakat khususnya balita dan anak.


Akses jalan juga perlu menjadi perhatian untuk menunjang segala operasional kegiatan serta tingkat kenyamanan dan keamanan masyarakat. Akses jalan yang terawat dapat mengatasi berbagai masalah seperti penggenangan air dan mengurangi potensi kecelakaan yang akan terjadi. Sehingga hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pengecekan kondisi jalan dan perbaikan secara berkala. 


Baiknya kondisi jalan harus selalu diperhatikan, terutama material yang baik seperti beton akan lebih kuat dan tahan lama dibanding dengan material aspal. Dengan begitu kondisi jalan akan bertahan dalam kurun waktu yang lama untuk meminimalisir pengeluaran anggaran untuk operasional perbaikan jalan.


TPA (Tempat Pembuangan Akhir) merupakan suatu lahan milik pemerintah desa yang dialokasikan sebagai  tempat untuk memproses sampah ke lingkungan yang aman bagi masyarakat dan lingkungan agar terhindar dari dampak buruk limbah sampah. 


Karena pada dasarnya, TPA sebagai tempat pembuangan sampah mengandung sehingga perlu tindakan ebih lanjut dalam mengolahnya. 


Hingga saat ini belum ada perhatian dan edukasi dari pemerintah desa mengenai pengelolaan sampah yang baik, padahal sudah banyak penelitian tentang teknik pengolahan sampah yang cocok diterapkan pada kondisi TPA di Desa Parapatan ini. 


Penerapan teknik memudahkan pengolahan dan penguraian sampai sehingga tidak mengakibatkan tumpukkan sampah yang mengakibatkan penuhnya lahan.


Tempat Pembuangan Akhir yang kumuh mengakibatkan kondisi yang tidak nyaman dilihat serta menutup akses jalan Buyut Seruni Parapatan Timur. Jalan ini adalah salah satu akses jalan utama menuju pusat gedung olahraga dan lapangan bola Parapatan. 


Aroma bau yang tidak sedap pasca terguyur hujan karena kondisi jalan yang tergenang air bercampur dengan lindi dari campuran sampah organik dan anorganik. 


Kondisi ini meresahkan warga yang melewati jalan utama ini. Tidak ada pengawasan dari pihak desa untuk TPA ini, sehingga tidak adanya ketertiban masyarakat dalam membuang sampah pada TPA. 


Sosialisasi kepada masyarakat mengenai edukasi dalam pemilahan sampah dan kesadaran menjaga lingkungan yang belum terlaksana juga menjadi penyebab kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan TPA yang kumuh.


Pembenahan TPA perlu dilakukan agar menjadi kenyamanan dan mencegah sarang penyakit, karena TPA yang terletak di samping akses jalan utama masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 


Pengelolaan kawasan TPA harus lebih maksimal dilakukan, adanya petugas pembuang sampah sangat diperlukan untuk menciptakan ketertiban di lingkungan TPA. 


Selain Itu perlu juga dibuatkan pagar atau pembatas di sepanjang kawasan tempat pembuangan akhir agar sampah tidak berserakan ke akses Jalan Buyut Seruni sehingga tidak mengganggu mobilitas masyarakat di sekitar TPA.


Diperlukan juga sistem pemilahan sampah yang baik, pemilahan sampah perlu dilakukan agar sampah organik dan anorganik tidak tercampur sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. 


Hal tersebut juga sebagai upaya untuk mengurangi lindi yang merupakan zat beracun yang dihasilkan dari campuran sampah organik dan anorganik. 


Pemilahan limbah sampah dapat menjadi pengaruh baik, jika diolah secara ekonomis limbah sampah organik berguna untuk pupuk kompos dan anorganik seperti sampah plastik dapat di daur ulang. 


Perlunya pencegahan dan pengolahan sampah agar TPA tidak  menumpuk dan berserakan dan mengganggu akses jalan. 


Pencegahan dapat dilakukan harus dimulai dari masyarakat dengan mengurangi penggunaan bahan yang mengakibatkan sampah, dan juga diharapkan menyediakan 2 tong sampah yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik, untuk memudahkan petugas dalam pengolahan sampah di TPA.


Sosialisasi dan penerapan campaign desa bersih dengan penerapan sistem pengambilan sampah oleh petugas tiap harinya, sehingga sampah akan mudah dipilah saat di TPA. 


Sistem program tersebut yaitu disamping petugas mendapat tunjangan gaji dari pemerintah desa, setiap rumah juga dikenakan biaya untuk petugas sampah keliling sebagai uang kebersihan seharga 10 ribu rupiah per bulan. 


pengawasan TPA juga berfungsi agar agar tidak ada pihak luar desa yang berani lagi membuang ke TPA milik desa.


Dengan demikian pembenahan infrastruktur dan tata ruang menjadi langkah awal dalam rencana pembangunan desa menjadi desa yang aman dan nyaman bagi masyarakat. 


Perlunya kesadaran pemerintah desa untuk selalu memiliki inovasi mencari berbagai hal baru untuk pemberdayaan desa, sehingga berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan visi misi pemerintah desa jabatan baru ini. 


Melihat peluang dari desa maju di luar sana akan menjadi strategi yang tepat dalam pengenalan situasi untuk menjadi inspirasi dalam pengimplementasian program baru pada Desa Parapatan.

 

Post a Comment

0 Comments