Bupati Majalengka : PNS Dilarang Mudik Ketika Lebaran Tiba




InfoMJLK.id — Pemerintah pusat resmi melarang mudik lebaran tahun 2021 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Menanggapi hal itu Bupati Majalengka Karna Sobahi siap mengamankan instruksi tersebut.


"Pemerintah itu sebuah sistem, jadi ketika pusat mengatakan kebijakan tidak ada mudik lebaran ya kita (Pemkab) harus mengamankan kebijakan pusat. Tahun kemarin juga kan tidak ada mudik," kata Karna saat dikonfirmasi dari detik.com, Sabtu (27/3/2021).


Untuk mengamankan larangan mudik lebaran 2021 yang diinstruksikan pemerintah pusat, Karna memastikan akan melarang semua pegawai di lingkungan Pemkab Majalengka untuk tidak mudik. "Upaya pengamanannya nanti seluruh PNS di Majalengka kita larang mudik, dan sepengetahuan saya PNS yang punya keluarga di luar Majalengka itu sedikit," ujarnya.


Sedangkan untuk masyarakat, Karna mengimbau agar mengikuti aturan larangan mudik lebaran. Ia meminta masyarakat untuk tetap berada di Majalengka.


Namun dia tidak bisa menolak masyarakat Majalengka yang datang dari luar daerah pada lebaran nanti. Hal itu, menurut Karna, menjadi tugas masing-masing kepala daerah untuk mengamankan agar masyarakatnya tidak mudik.


"Apalagi sekarang tidak ada cuti bersama, cuma dua hari, hari H lebaran dan besoknya. Jadi mau kemana lagi, di Majalengka saja lihat ruang publik yang menarik. Kita akan amankan kebijakan pemerintah kalau melarang mudik," ucap Karna.


"Tapi kalau ada masyarakat pulang ke sini (Majalengka) seharusnya yang mencegah dari daerah asalnya, kalau kita tidak bisa menolak mereka datang. Ketika presiden menginstruksikan dilarang mudik, kepala daerah harus mengamankan itu," ujarnya


Karna mengatakan pada bulan puasa nanti Pemkab Majalengka akan melaksanakan vaksinasi besar-besaran. Vaksinasi COVID-19 itu akan berlangsung malam hari setelah salat tarawih.


"Di bulan Ramadhan akan melaksanakan vaksinasi besar-besaran, kita sudah kordinasi dengan Kemenag, MUI dan dewan masjid begitu selesai tarawih akan divaksinasi. Kalau siang kan tidak mungkin, takutnya masyarakat ragu-ragu akan puasanya," tutur Karna.

Post a Comment

0 Comments